“Ya nggak bisa dijawab lah, nggak jadi element of surprise,” kata Adian.
Saat ini, kata Adian, PDIP masih mempelajari hak angket DPR perihal kelemahan sekaligus potensi keberhasilannya.
Selain itu, PDIP juga sedang memantapkan argumentasi, ide, dan pikiran mengenai pengajuan hak angket tersebut.
“Kalau maju jangan setengah-setengah. Kenapa? gak boleh dalam posisi lemah."
"Kenapa? kalau kita sudah kita putuskan A, ya harus A, dengan seluruh argumentasinya, dengan seluruh gagasan, ide, pemikiran, dan sebaginya dan kita sudah dalam tahap itu,” tegas Adian.
Berbicara mengenai hak angket, Adian menjelaskan Ketua DPP PDIP Puan Maharani tak pernah tutup mata.
"Mbak Puan sebagai Ketua DPR tidak pernah menutup mata terhadap apa pun, nggak pernah," ujar Adian.
Ia pun menyinggung tak munculnya Puan saat isu hak angket tengah ramai diperbincangkan.
Adian memastikan, Puan justru tengah mencermati berbagai hal sebelum akhirnya PDIP mengajukan hak angket.
"Dia harus mencermati segala sesuatunya dan bagaimana dia akan mencermati kalau matanya tertutup, kan tidak mungkin," ujar Adian.
Dukungan Hak Angket
Dukungan hak angket juga datang dari massa yang tergabung dalam Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR).
Ribuan massa tersebut berdemo di depan gerbang Gedung DPR RI, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta pada Selasa (19/3/2024).
Mereka menuntut DPR segera menggulirkan hak angket terkait penyelidikan dugaan kecurangan di Pemilu 2024 yang melibatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Aksi tersebut menyerukan penolakan pemilu atau pilpres cacat.