Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Capres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto mengaku terharu sekaligus terhormat mendapat hadiah berupa lukisan dari Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hadiah lukisan itu diberikan SBY kepada Prabowo saat acara buka puasa bersama yang digelar Partai Demokrat bersama Prabowo Subianto di Kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (27/3/2024).
"Jadi pak SBY, saya sangat terharu karena bapak begitu menghormati saya dengan tangan bapak sendiri, bapak memberikan lukisan kepada saya, ini suatu kehormatan yang luar biasa," kata Prabowo saat menerima lukisan dari SBY.
Prabowo lantas menegaskan dirinya akan menempatkan lukisan itu di suatu tempat yang paling baik.
Adapun tempatnya kata dia yakni, dipajang di Istana Kepresidenan.
"Saya akan cari tempat yang baik untuk lukisan ini. Mungkin di istana presiden yang baru itu," kata Prabowo.
Dalam kesempatan ini, Prabowo turut bercerita soal kedekatan dirinya dengan SBY yang sudah berlangsung sejak masih menjadi prajurit TNI.
Dimana, selama karir di TNI, Prabowo menyebut dirinya bersama SBY pernah mengalami pendidikan yang sama dari angkatan terbaik TNI di masanya.
"Persamaan saya dengan pak SBY, kami sama-sama digembleng langsung oleh Angkatan 45. Oleh tokoh-tokoh yang merupakan bisa dikatakan bagi bangsa kita, the best generation, mereka adalah yang perang untuk kita merdeka," tukas dia.
Baca juga: AHY Ungkit Prabowo yang Punya Julukan 08 di Kopassus Kini jadi Presiden ke-8 RI
Sebelumnya, Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiahi Capres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto berupa lukisan.
Lukisan bergambar pemandangan batu karang diterpa deburan ombak laut itu diberikan SBY saat acara silaturahmi sekaligus buka puasa bersama Partai Demokrat bersama Prabowo.
SBY lantas bercerita soal sejarah dirinya menggambar lukisan itu yang dimana dikerjakannya sendiri dalam waktu singkat.
"Yang ingin saya sampaikan lukisan yang, ini ada sejarahnya, semula acara ini dilaksanakan besok. Kemarin saya baru melukis selama 5 jam, dengan harapan masih ada dua hari, ternyata dipercepat.