News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

PROFIL Sudaryono yang Direstui Prabowo Bertarung di Pilgub Jateng, Jebolan Akademi Pertahanan Jepang

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo dan Sudaryono. Ketua DPD Gerindra Jateng ini mengaku dapat restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jateng.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa sosok Sudaryono yang mengaku telah kantongi restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jateng?

Tak banyak yang tahu jika Ketua DPD Gerindra Jateng itu merupakan loyalis Prabowo sejak lama.

Ia adalah lulusan SMA Taruna Nusantara yang kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Pertahanan Nasional, Jepang, melalui jalur beasiswa.

Selepas dari Jepang, Prabowo menjadikannya sebagai asisten pribadi sekaligus CEO Nusantara Energy.

Sudaryono bahkan langsung didapuk menjadi Wakil Sekjen Partai Gerindra.

Pada tahun 2023, tepatnya 18 Oktober, ia resmi menduduki posisi Ketua DPD Gerindra.

Ia menggantikan ketua sebelumnya, yakni Abdul Wachid

Jelang Pilgub Jateng 2024, Sudaryono digadang masuk bursa calon gubernur dari partai berlambang garuda tersebut.

Para politikus Gerindra pun kompak mengusung pria kelahiran 23 Januari 1985 ini.

Apalagi, berkaca pada hasil Pilpres 2024, Sudaryono mampu mengantar pasangan Prabowo-Gibran unggul atas lawan-lawannya di Jawa Tengah.

Mengutip Kompas.com, saat dikonfirmasi, Sudaryono mengaku didorong dan telah direstui oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto maju dalam Pilgub Jawa Tengah akhir 2024.

"Pak Prabowo sendiri, juga DPP Gerindra sudah menyatakan sikap untuk mendorong saya untuk menjajakan dan maju di pilgub," kata sosok yang akrab disapa Mas Dar melalui WhatsApp, Kamis (28/3/2024).

Menurut Dar, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan partai politik lainnya terkait majunya dirinya dalam kontestasi pilgub nantinya.

"Saya kira komunikasi selalu ada, bukan hanya kita komunikasi ke pada partai lain, partai lain juga komunikasi terhadap kita, kalau kita ngomong pilkada ada pilgub, pemilihan bupati (pilbub) ada kepentingan tentunya," ujarnya.

Menurutnya, komunikasi dengan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) maupun lintas partai di luar KIM masih sangat cair sebagaimana dicontohkan Prabowo.

"Kita mencontoh meneladani apa yang dilakukan Pak Prabowo, demi persatuan apapun kita rangkul, semakin banyak ikut, demi persatuna itu akan baik. So far cair lah, komunikasi baik," lanjutnya.

Namun saat ditanya dengan siapa dirinya akan maju Pilgub, Dar mengaku belum mempunyai calon wakil gubernur yang dipastikan bakal mendampinginya. Sejauh ini masih dilakukan penjajakan pada calon yang potensial.

"Saya kira belum mengerucut cuma agak ada, belum sampai rekom keluar, siapa wakinya dll belum sampai sana, tapi otak atik cocok cocoknya sudah mulai terbangun konstelasinya," imbuhnya.

Hanya saja, terkait kriteria cawagub, Daryono berharap dapat berpasangan dengan sosok yang memiliki dukungan dan ketokohan untuk bisa bersama memenangkan pilgub.

"Kriteria cawagub tentu yang bisa membantu memenangkan ya. Banyak faktor, baik dukungan, ketokohan dan lain. Intinya kita ingin mendapat cawagub yang bisa membantu memenangkan pemilihan," katanya.

Peta Politik Pilkada Jateng

Dekan Fisipol Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Suwardi menilai peta kekuatan di Jateng masih akan dipegang PDIP yang menang di Pileg 2024.

Ia menyatakan, Kemenangan PDIP di Pileg 2024 seakan mempertegas predikat Jateng masih sebagai kandang banteng.

Sedangkan di belakangnya, ada PKB, Gerindra, dan Golkar yang juga memiliki potensi kekuatan di Jateng.

"Maka berdasar peta politik itu, sebenarnya belum terlalu melihat pada siapa (kandidatnya), tapi kecenderungan parpol pengusung," ungkap Suwardi kepada Tribunnews, Rabu (20/3/2024).

Suwardi memprediksi PDIP bakal mengusung kadernya sendiri.

Lanjutnya, jika partai lain ingin mengalahkan jagoan PDIP, maka kesempatan itu akan terbuka bila Pilgub Jateng 2024 hanya diikuti dua paslon, alias head to head.

"Saya sendiri punya prediksi kalau kekuatan di luar PDIP ingin menang, itu dia harus mengarahkan pertarungan itu yaitu head to head, antara jagonya PDIP dan di luar PDIP, dua calon."

"Kalau tiga calon, PDIP kemungkinan menang," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini