News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pileg 2024

Sempat Diwarnai Kericuhan Setiban di MK, Saksi Demokrat Akui Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana persidangan PHPU Pileg 2024 di Mahkamah Konstitusi, Selasa (28/5/2024).

Menurut Demokrat, hasil itu juga mengakibatkanbPAN berhasil mengunci kursi keenam sekaligus kursi terakhir di dapil tersebut.

Sedangkan, Partai Demokrat berada di urutan berikutnya dengan raihan 89.979 suara dan gagal mendapatkan kursi DPR RI.

Adapun kursi terakhir untuk PAN itu akan jadi milik Pangeran Khairul Saleh, caleg petahana yang saat ini merupakan Wakil Ketua Komisi III DPR RI.

Jika dalil Demokrat dikabulkan MK, maka kursi Khairul Saleh otomatis jadi milik Demokrat karena perolehan suara PAN akan turun jadi 88.536 saja.

Diwarnai Kericuhan

Kericuhan terjadi jelang sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa hasil Pileg 2024 antara Demokrat dan PAN di Daerah Pemilihan (dapil) Kalimantan Selatan I, di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (29/5/2024). (Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)

Kehadiran Sulaiman sempat diwarnai kericuhan. Momen itu terjadi jelang persidangan sengketa pileg, di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta pada Rabu (29/5/2024).

Pantauan Tribunnews.com, sepasang ibu dan bapak berteriak-teriak di depan pintu masuk gedung utama MK saat seorang saksi bernama Sulaiman dibawa masuk ke gedung MK oleh seorang pria.

Sulaiman mengenakan pakaian berwarna serba hitam bertudung dan masker yang menutupi wajahnya.

Ia tampak memegang erat tangan pria yang membawanya masuk ke gedung MK. Di saat yang bersamaan ibu-bapak itu berusaha masuk ke gedung peradilan konstitusi itu.

"Saya kakaknya, tahu enggak! Jangan ada paksaan, keluarkan adikku!" kata ibu tersebut dengan suara meninggi.

Baca juga: DPR Minta Publik Ikut Kritik Pemerintah jika Pemotongan Gaji untuk Tapera Membebani Masyarakat

Selanjutnya, pasangan ibu dan bapak itu mengaku bahwa Sulaiman sudah dianggap seperti adik sendiri. Hal itu dikarenakan Sulaiman sehari-hari tinggal di rumah mereka.

Ibu dan bapak itu mengaku tidak terima dan khawatir dengan keselamatan Sulaiman. Sebab, sejak Sulaiman dijemput pada Jumat (24/5/2024) dari Banjar, Kalimantan Selatan, ia tak sulit dihubungi hingga hari ini.

Oleh karena itu, keduanya mengklaim, mereka menyusul Sulaiman ke MK dari Banjar lantaran meyakini Sulaiman dipaksa memberikan kesaksian.

Foto: Saksi Partai Demokrat, Sulaiman, yang merupakan anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa Tanipah, Kecamatan Alo-alo, Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). (Tangkapanlayar/YouTubeMK)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini