News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Jawa Barat

Wawancara Eksklusif - Ilham Habibie Siap Ikut Kontestasi Pilkada 2024, Pesan Kuping Harus Tebal 

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal Calon Gubernur Jawa Barat Ilham Habibie melakukan sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2024). Dalam wawancara tersebut, putra Presiden RI ketiga itu menyampaikan program-programnya bila ia terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat periode 2024-2029. Menurut dua jangan tipis kuping di dunia politik. TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN

Tapi ada pesan yang tidak di-publish. Itu kurang lebih seperti itu ya?

Kurang lebih seperti itu ya.

Pak Ilham, sekarang ini setelah ada Pilpres 2024 itu muncul semacam diskursus lah, mengenai politik dinasti itu. Menurut Bapak, apa sih sebenarnya?

Nah gini, saya kira kalau kita lihat secara dari segi sejarah, dinasti itu kan sebetulnya kita kenal dari kerajaan. Bahwasannya ada raja dia menurunkan kepangerannya dan sebagainya gitu ya. Jadi ada istilah darah itu keluarga, itu dinasti.

Kalau di politik, ini kan bukan kerajaan, kita demokrasi. Jadi dinasti itu terjadi pemikiran itu kalau memang ada kedudukan politik turun temurun gitu ya. Seperti misalnya di di partai, tapi bisa juga di apa namanya, di ranah jabatan publik gitu ya.

Nah, kalau menurut saya yang penting adalah kita tetap mengacu kepada prinsip demokrasi. Jadi kalau memang yang bersangkutan itu mampu, ya enggak masalah. Why not? Memang mampu.

Tapi itu yang kita acukan. Bukan karena dia adalah anak daripada seseorang, enggak. Tapi harus mampu. Ini prinsip yang universal. Di politik, di bisnis, di akademia, di organisasi.

Kalau kita cari pimpinan yang terbaik, itu adalah prinsip kita ya kalau kita memaju harus yang terbaik lah. Tapi kalau itu yang memang kebetulan orang anak daripada pimpinan sebelumnya, ya enggak apa-apa. Tapi harus yang terbaik. Itu yang kita harus memastikan itu.

Jadi ada aspek meritokrasi yang harus kita perhatikan dalam konsep dinasti. Kalau dinasti hanya berdasarkan darah saja, itu namanya aristokrati, bukan meritokrati. Karena itu ya darah yang menentukan.

Kalau menurut Pak Ilham, pada saat ini kondisi politik Indonesia seperti yang Pak Ilham sebutkan meritokrasi atau memang dinasti politik hanya karena kedekatan dengan bapaknya. Kan sekarang ada guyonan, Pak. MA itu mahkamah adik. MK itu mahkamah kakak?

Oh gitu. Nah kalau kita membaca apa yang telah dikeluarkan oleh pernyataan-pernyataan resmi itu kan mereka katakan itu tetap sesuai dengan proses.

Saya kira kita masing-masing punya pemikiran sendiri-sendiri mengenai ya ada yang ragu, ada yang skeptis, ada yang sangat kritis. Tapi ya selama itu masih dalam ranah peraturan yang di ini, dijalankan masih ini ya memang patut didiskusikan.

Patut didiskusikan. Susah untuk mengambil kesimpulan absolut.

Pak Ilham kan dicalonkan atau diberikan rekom oleh Partai Nasdem dan tadi sudah ada semacam komunikasi politik dengan PKS. Kalau itu terjadi berarti ini menggambarkan Pilpres 2024. Karena Nasdem plus PKS, PKB Pak Anies sam Pak Muhaimin. Nah sekarang Pak Ilham, Nasdem sama PKS. Apakah konfigurasi politik ketika Pilpres nanti akan terjadi juga di Jawa Barat?

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini