News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dinamika Pilkada Sumatera Utara, dari Isu Kepemimpinan Perempuan hingga Partisipasi Warga

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendahara Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Medan, Afrida Ginting

Laporan Wartawan Tribunnews.com Hasiolan EP

TRIBUNNEWS.COM , MEDAN - Masyarakat Sumatera Utara bersiap kembali melaksanakan pesta demokrasi, yakni Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang akan dilaksanakan 27 November 2024 mendatang.

Bendahara Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Medan, Afrida Ginting menuturkan Pilkada di Sumatera Utara selalu menarik untuk diamati karena dinamikanya yang kompleks dan beragam.

"Provinsi Sumatera Utara memiliki masyarakat yang beragam etnis dan budaya, sehingga dalam setiap pesta demokrasi seringkali terlihat dinamika yang berkaitan dengan basis pendukung calon Gubernur/Wakil Gubernur, Wali Kota/Wakil Wali Kota dan Bupati/Wakil Bupati," kata Afrida Ginting, dalam keterangannya, Jumat (19/7/2024).

Isu Kepemimpinan Perempuan

Satu di antara dinamika yang menarik menurut Afrida adalah isu kepemimpinan perempuan menjadi menarik, lantaran dari sejarah panjang berdirinya Sumatera Utara dan Kab/Kota tidak banyak tokoh perempuan yang memimpin.

Memasuki Pilkada atau Pilwalkot Kota Medan 2024, tokoh-tokoh perempuan dari latar belakang yang berbeda beda mulai bermunculan dan mengikuti penjaringan parpol.

Baca juga: PKS dan NasDem Respons Peluang Rematch Anies vs Ahok di Pilkada Jakarta

"Sudah saatnya peran-peran kepempimpinan perempuan diaktivasi utamanya di Sumatera Utara. Hal itu sengaja harus dilakukan agar peran-peran sosial kemasyarakatan perempuan dapat mengendalikan ancaman bonus demografi," kata Afrida.

Partisipasi Warga

Hal yang juga tak kalah penting menurutnya untuk disoroti harus ada peningkatan partisipasi masyarakat pada ajang Pilkada 2024 di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan. Sebab, keterlibatan masyarakat dalam kontestasi Pilkada sangat penting sebagai wujud demokrasi dalam berbangsa dan bernegara.

Diketahui, partisipasi pemilih Pilkada Medan pernah menjadi yang terendah di Indonesia, yakni pada tahun 2015 yang tidak mencapai 25 persen. Sementara pada 2020, partisipasi masyarakat tidak mencapai 50 persen. Namun pada Pemilu 2024, tingkat partisipasi pemilih di ibukota Sumatera Utara ini cukup besar, mencapai 69 persen.

Lebih lanjut, Afrida Ginting yang juga Bakal Calon Wali Kota Medan, mengajak seluruh lapisan masyarakat di berbagai multi sektor kehidupan, seperti ibu-ibu pedagang kaki lima, ibu rumah tangga, perempuan pekerja rumah tangga, buruh pablik, buruh harian lepas, pelaku UMKM, sarjana pengangguran, pedagang jamu keliling, dan masyarakat sosial lainnya yang masih sukar bertemu dengan kesejahteraan.

"Ayo kita memperkuat kembali porsi dan posisi kepemimpinan strategis menghadapi bonus demografi Indonesia, oleh karna itu pemilihan kepala daerah di sumatera utara harus mengutamakan keadaban dan kecerdasan sosial, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual sehingga kita mampu memenangkan zaman," katanya.

Penjaringan dari Akar Rumput

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini