TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok berinisial S menjadi perhatian publik menyusul pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang mengakui cawagub pendamping Ridwan Kamil di Jakarta sudah ada.
Meski belum menyebut nama, Airlangga sudah membocorkan sosok cawagub ini berinisial "S".
"(Cawagub RK) sudah ada. Sementara inisialnya S," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/8/2024).
Sejauh ini, kader PKS diprediksi menjadi sosok pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
PKS pun menjadi partai yang sinyalnya paling kuat untuk hengkang dari kubu Anies Baswedan ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Namun siapa sosok berinisial S yang dimaksud? Publik hanya bisa berspekulasi.
Berikut tiga tokoh yang dikaitkan dengan sosok berinisal S
1. Keponakan Prabowo (Rahayu) Saraswati
Menurut Pengamat komunikasi Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, beberapa tokoh potensial yang berpeluang menjadi cawagub RK yakni Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Ahmad Sahroni, Sudirman Said, Sri Mulyani, dan Mardani Ali Sera.
"Dari lima nama tersebut ada tiga nama yang potensial menjadi wakil RK," ucap Jamil, Sabtu (10/8/2024).
"Mereka adalah Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Ahmad Sahroni, dan Mardani Ali Sera," imbuhnya.
Menurut Jamil, dari tiga nama tersebut, tampaknya Rahayu Saraswati Djojohadikusumo paling berpeluang menjadi cawagub RK.
Politisi dari Gerindra ini selain sudah punya nama di Jakarta, juga masih keluarga besar Prabowo Subianto.
"Karena itu, untuk memperkuat soliditas KIM, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo tampaknya akan diprioritaskan," katanya.
"Selain tentunya karena Prabowo sekarang menjadi pusat kekuasaan di tanah air," lanjutnya.
Sementara itu, kata Jamil, terkait Anies Baswedan, peluangnya maju masih terbuka.
Setidaknya bila salah satu dari Nasdem, PKB, atau PKS tidak masuk ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Salah satu dari partai itu masih bisa berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung Anies.
Sebab, secara administrasi masih bisa mengusung pasangan cagub.
"Namun bila Nasdem, PKB, dan PKS semuanya bergabung ke KIM, maka tertutup bagi Anies untuk maju," katanya.
"Sebab, kursi PDIP tidak cukup untuk mengusung pasangan cagub di Jakarta," imbuhnya.
"Bahkan bila ditambah PPP dan Perindo pun belum mencukupi," ungkapnya.
"Jadi, PDIP masih berpeluang menyokong Anies bila salah satu dari Nasdem, PKB atau PKS tidak ikut gerbong KIM," katanya lagi.
2. Suswono PKS
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan sosok berinisial "S" yang disebut akan mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta merupakan politikus senior PKS sekaligus eks Menteri Pertanian (Mentan) Suswono.
"Kenapa Suswono? Tentu ini seiring dengan menguatnya isu soal terwujudnya KIM Plus. KIM Plus itu yang paling mengemuka adalah wakilnya Ridwan Kamil dari PKS," ujar Adi kepada Kompas.com, Jumat (9/8/2024).
Adi menjelaskan, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus harus menunjuk kader PKS sebagai cawagub Ridwan Kamil mengingat PKS merupakan partai pemenang Pileg 2024 di Jakarta.
Dia menyebut PKS memiliki mesin politik yang solid dan basis pemilih loyal yang cukup agresif untuk memenangkan sebuah pertarungan.
"Jadi ini yang kemudian menjadi penebal. Nah kenapa nama inisial S itu mengarah ke Suswono? Ya karena Suswono itu adalah kader PKS," jelasnya.
"Pak Suswono itu adalah kader yang cukup senior, sudah malang melintang di jagat politik tanah air, pernah juga jadi menteri di zamannya Pak SBY," sambung Adi.
Adi menjelaskan, jika PKS sudah memutuskan sesuatu, maka seluruh kader dan pengurusnya harus tegak lurus dan total dalam memenangkan Suswono di Jakarta.
Dia mengingatkan Suswono sudah matang secara politik dan merupakan kader PKS yang luar biasa.
"Kader PKS 1.000 karat lah, kira-kira begitu. Ya saya kira memang dari segi PKS sudah tak bisa diragukan lagi. Jadi itu yang membuat kenapa Suswono yang belakangan menguat sebagai wakilnya Ridwan Kamil," imbuhnya.
3. Sohibul Iman
Meski sudah dibantah Airlangga Hartarto, nama politikus PKS Sohibul Iman tetap dikaitkan dengan sosok berinisial S yang akan jadi cawagub Ridwan Kamil.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli menanggapi perihal kabar, bakal calon wakil gubernur (Bacawagub) dari Ridwan Kamil alias RK di Pilkada Jakarta berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yakni Sohibul Iman.
Menurut Doli, partainya terbuka dengan usulan bakal bacawagub dari partai mana pun.
"Ya kami membuka diri, kan Golkar sudah mengusung calon gubernurnya, nah kami lebih menyerahkan lah kepada partai-partai politik yang lain, terutama yang ada di Koalisi Indonesia Maju. Gerindra, Demokrat, PAN," tutur Doli saat tiba di kediaman Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (7/8/2024) malam.
Lebih lanjut kata Doli, pihaknya pun menyerahkan keputusan soal pendamping Ridwan Kamil kepada para Ketua Umum parpol yang akan mengusung RK di Pilkada Jakarta.
Doli menegaskan, jika posisi Golkar yang terbuka terhadap usulan manapun.
"Kami menerima saja siapa yang menjadi kesepakatan dari pimpinan partai politik yang nanti mengusung Ridwan Kamil untuk menjadi wakilnya. Kami terbuka siapa saja, dari partai mana saja," jelasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, menilai Anies telah gagal menjalankan tugas mencari mitra koalisi yang bisa mengusung duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman (AMAN) di Pilkada Jakarta.
PKS yang merupakan partai pemenang di Jakarta, memutuskan bahwa kadernya harus tetap ikut dalam kontestasi Pilkada Jakarta.
Kadernya itu harus dimasukkan sebagai cagub ataupun cawagub.
"Mas Anies sudah diberikan karpet merah dengan memperoleh 18 kursi PKS," ujarnya.
"Bahkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu sampai turun gunung mencari mitra koalisi untuk Mas Anies agar bisa memenuhi kekurangan kursi tersebut," imbuh Kholid.