Hal tersebut, kata dia, setidaknya telah ditunjukkan dengan adanya 12 partai politik yang berkoalisi untuk mendukung Ridwan Kamil dan Suswono.
"Kita berharap di pilkada tahun ini tidak akan terjadi lagi perpecahan. Tidak akan terjadi lagi perpecahan di masyarakat Jakarta," kata dia.
9. PAN
Eddy mengatakan Jakarta sudah 2 tahun menjadi juara dunia dari aspek polusi.
Ia pun menyampaikan data terkait buruknya kualitas udara di Jakarta dalam beberapa hari terakhir.
"Jadi ini salah satu PR terbesar Kang Emil Pak Suswono. 44 persen kontribusinya dari transportasi. Dari 44 persen transportasi, 90% sepeda motor. 31% pembangkit listrik yang ada di sekitar Jakarta ini, disusul industri dan rumah tangga. Jadi ini adalah PR besar yang kami titipkan aspirasinya kepada Kang Emil dan Pak Suswono," kata dia.
10. PPP
Awani menekankan harapan PPP agar kultur kehidupan dan keagamaan di Jakarta yang sudah baik tetap dijaga.
Ia juga berharap agar kehidupan keagamaan di Jakarta nantinya dapat memberikan warna dan semangat bagi warga Jakarta.
"PPP sangat berharap apa yang sudah berjalan dengan baik terutama sekali kita melihat kultur kehidupan dan keagaman yang ada di Jakarta bisa terus menjadi satu kehidupan yang lebih memberikan warna dan semangat bagi warga Jakarta," kata dia.
11. PKS
Ahmad Syaikhu menyampaikan secara tersirat agar hal baik yang telah dibangun oleh gubernur sebelumnya dapat tetap dipertahankan dan tidak dihancurkan.
Mengutil satu syair berbahasa Arab, ia mengungkapkan tentang tidak akan tercapainya bangunan peradaban bila satu bangunan yang telah dibangun sebelumnya justru dihancurkan oleh yang lainnya.
"Kapan akan sempurnanya sebuah bangunan peradaban kalau kamu membangun sementara orang lain menghancurkan. Tidak akan pernah selesai, tidak akan pernah tuntas. Kalau ada seribu orang yang membangun cukup dihancurkannya oleh satu orang saja," kata dia.
"Bagaimana kalau hanya sekadar satu orang yang membangun sementara beribu orang akan menghancurkan itu, maka tidak akan pernah terwujud bangunan peradaban yang diimpikan," sambung dia.
Terhadap Suswono selaku kader PKS, ia juga menekankan pesan khusus.
Ia meminta tiga hal terhadap suswono.
"Saya berpesan betul kepada Pak Suswono sebagai wakil (PKS). Pertama adalah cepat tidak mendahului, pandai tidak menggurui, dan tajam tidak melukai," kata dia.
12. Gerindra
Muzani mengatakan Ridwan Kamil dan Suswono adalah aspirasi masyarakat yang ditangkap Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto terkait berbagai macam problem yang dihadapi di Jakarta.
Menurutnya, apa yang diharapkan daei gubernur Jakarta ke depan adalah adalah gubernur yang bisa mengatasi kemacetan, yang bisa mengatasi polusi, yang bisa mengatasi pengangguran, yang bisa mengatasi berbagai problem pelajar, yang bisa mengatasi kesehatan orang Jakarta, dan yang harus bisa menjaga kerukunan dan kebhinekaan.
"Kami menitipkan berbagai macam problem Jakarta kepada Pak Emil, kami menitipkan problem Jakarta Pak Suswono mohon dengan hormat satu per satu untuk ditata dan diselesaikan dengan baik," kata dia.
Janji Ridwan Kamil
Menjawab aspirasi dari 12 petinggi partai politik pendukung tersebut, Ridwan Kamil berterima kasih dan mohon doa restu.
Ia melihat dukungan dari 12 partai politik kepadanya dan Suswono adalah simbol rekonsoliasi yang sudah ditunjukkan Jokowi dan Prabowo.
Ia menyatakan dalam kontestasi politik nanti akan bekerja keras, ikhlas, dan tuntas untuk memenuhi aspirasi dari para petinggi 12 partai politik pendukung.
"Kami akan bekerja keras, bekerja ikhlas bekerja tuntas, bekerja berkualitas untuk mewujudkan apa tadi yang sudah disampaikan," kata dia.
Ia juga menyatakan berkomitmen untuk melanjutkan prestasi dan hal baik yang sudah dilakukan oleh pemimpin Jakarta terdahulu.
Untuk itu ia menyebut sejumlah nama di antaranya Heru Budi, Anies Baswedan, Ahok, Djarot, dan Jokowi.
"Jika hal itu baik kami akan lanjutkan dan pertahankan, jika masih kurang kami akan sempurnakan," kata dia.
Ia juga menyatakan akan melakukan re-imajinasi bersama seluruh warga Jakarta tentang ke mana arah Jakarta setelah tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara Indonesia.
"Itulah yang disebut dengan Jakarta Baru. Tapi karena kekompakan, visi selama 5 tahun ke depan, maka kami dalam hati meyakini akan ada lompatan-lompatan kemajuan yang kita sebut Jakarta Maju," kata dia.