News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

Pakar Komunikasi Politik Benny Susetyo: Bahaya Bayang Kartel Politik Pilkada 2024

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pilkada Serentak 2024. Benny Susetyo mewanti-wanti bahaya kartel politik membayangi Pilkada serentak 2024, demokrasi kini digerogoti praktik politik.

Benny menjelaskan, demokrasi sejatinya adalah ketika rakyat memiliki kemampuan untuk menentukan pemimpin berdasarkan pertimbangan rasional, bukan karena tekanan atau pengaruh dari kekuatan tertentu.

"Sejalan dengan pesan Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya pada peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79, menegaskan bahwa rakyat harus diberi hak untuk memilih pemimpin yang benar-benar sesuai dengan kehendak mereka, bukan yang dipaksakan oleh kekuatan politik tertentu," ujarnya.

Demokrasi, kata dia, harus memungkinkan rakyat untuk merdeka sepenuhnya dalam menentukan pemimpin mereka.

"Pemaksaan calon pemimpin yang belum mumpuni, yang tidak memiliki kapasitas atau rekam jejak yang jelas, merupakan bentuk pengkhianatan terhadap esensi demokrasi itu sendiri," ucap Benny.

Menurutnya, Megawati menginginkan pemimpin sejati yang lahir dari kehendak rakyat dan memiliki kualitas kepemimpinan, bukan hanya pencitraan yang dibangun oleh media atau kekuatan politik tertentu.

"Megawati juga mengingatkan bahwa proses pencarian pemimpin oleh rakyat tidak boleh dimanipulasi. Proses ini harus benar-benar mencerminkan kehendak rakyat, bukan kehendak elite politik," tutur Benny.

Benny menuturkan, demokrasi Pancasila sebagai fondasi menuntut agar pemimpin yang dipilih mampu mengemban amanat rakyat dengan integritas.

Karenanya, dia mendorong agar partai politik mencari pemimpin yang terbaik, bukan hanya sekadar alat untuk meraih kekuasaan.

"Untuk menjaga tegaknya nilai-nilai Pancasila dalam demokrasi, elit politik harus kembali kepada cita-cita pendiri bangsa," tegas Benny.

Benny menuturkan, politik harus menjadi alat untuk membangun peradaban, bukan sekadar merebut kekuasaan.

"Demokrasi Pancasila harus menjadi acuan dalam berpikir, bertindak, dan bernalar dalam politik. Demokrasi Pancasila harus menempatkan kedaulatan di tangan rakyat, bukan di tangan partai atau orang yang menggunakan kekuasaannya untuk membeli partai dan menjadikannya sebagai alat kepentingan politik semata," ungkap Benny.

Benny Susetyo (Dok. pribadi)

Menurutnya, satu di antara masalah utama dalam demokrasi Indonesia adalah berkembangnya budaya kepalsuan.

Dia menjelaskan, rakyat seringkali digiring untuk memilih pemimpin berdasarkan citra yang dibangun oleh media, bukan berdasarkan realitas yang sebenarnya.

"Akibatnya, pemimpin yang dipilih oleh rakyat tidak selalu memiliki kualitas yang diperlukan untuk memimpin bangsa ini menuju arah yang lebih baik. Socrates dan Plato, dua filsuf besar dari Yunani kuno, telah mengingatkan bahaya demokrasi tanpa arah yang jelas. Demokrasi tanpa diimbangi dengan pendidikan yang baik dan kemampuan untuk memahami realitas akan membuat rakyat mudah terpengaruh oleh mitos dan citra palsu," papar Benny.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini