News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Anies Ternyata Hampir Dideklarasikan PDIP untuk Pilgub Jakarta, Tapi Situasi Mendadak Berubah

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Gubernur Banten Rano Karno saat berjumpa mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di DPP PDI-P, Senin (26/5/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anies Baswedan memutuskan tidak akan berkontestasi dalam Pilkada 2024.

Namun, sebelumnya Anies ternyata hampir dideklarasi oleh PDI Perjuangan untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.

Baca juga: Nasib Anies di Pemilu 2024: Gagal Menang Pilpres, Tak Ada Partai yang Usung di Pilkada

Hal ini dikatakan Relawan Anies Baswedan, Geisz Chalifah. Dia mengatakan jika Anies awalnya diundang ke kantor DPP PDI Perjuangan.

"Senin 26 Agustus Anies diminta hadir ke DPP PDIP utk bertemu dengan Rano Karno. Ada rencana deklarasi," kata Geisz dalam keterangannya, Jumat (30/8/2024).

Baca juga: Istana Bantah Ada Peran Presiden Dibalik Gagalnya Anies Maju Pilkada

Sebelum itu, Anies diketahui mendatangi DPD PDI perjuangan DKI Jakarta, Cakung, Jakarta Timur pada 24 Agustus 2024.

Di sana, Anies disambut Ketua DPD PDIP Jakarta Adi Wijaya dan kader PDIP lainnya.

"Kemudian pada hari Minggu malam tanggal 25 Agustus, 2 elite PDIP mendatangi Anies di Markas Anies di Jakarta Selatan untuk menandatangani berkas," ucapnya.

Setelah bertemu Rano Karno dan kader PDI Perjuangan, ternyata terdapat perubahan situasi yang membuat Anies batal dideklarasikan.

"Kemudian mendadak terjadi 'perubahan situasi' yang kemudian dikatakan untuk ditunda. Lalu sore hari terjadi perubahan nama. Yang kemudian dicalonkan Adalah Pramono Anung dan Rano Karno," tuturnya.


Wacana Diusung untuk Pilgub Jabar

Nama Anies juga sempat disebut-sebut akan diusung oleh PDI Perjuangan untuk maju di Pilgub Jawa Barat pada detik-detik penutupan pendaftaran.

Namun, dia memutuskan untuk tidak menerima pinangan itu karena ada perbedaan antara maju di Jawa Barat dan di Jakarta.

Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, menjelaskan, jika Anies maju di Jakarta akan lebih menjanjikan ketimbang di Jawa Barat.

Sebab, ada pertimbangan bahwa di Jakarta, Anies lebih memiliki aspirasi dari warga karena pernah memimpin beberapa waktu lalu.

Baca juga: Anies Minta Pendukungnya Jaga Proses Demokrasi & Saling Menghormati

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini