Karena itu sumbangsih suara mereka tidak akan signifikan kepada Ridwan Kamil dan Dharma.
"Sebagian lagi berpeluang memilih calon yang diusung PKS. Peluang ini bisa terjadi karena mereka kader PKS yang fanatik kepasa Anies. Hanya saja jumlah mereka tidak banyak, sehingga tidak terlalu mendongkrak suara untuk RK," katanya.
"Jadi, peluang golput akan besar pada Pilkada Jakarta 2024. Mereka ini sebagian besar dari pendukung fanatik Anies," pungkasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi tidak jadi maju di Pilkada Jakarta 2024.
Hal itu didasari karena Anies batal diusung oleh satu-satunya partai yang bisa memberikan tiket maju, yakni PDIP.
PDIP sempat memberikan angin segar untuk Anies Baswedan maju, namun di masa injury time pendaftaran calon kepala daerah ke KPU Jakarta, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu justru meresmikan pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
Baca juga: Pengamat Ungkap Beralih ke Siapa Suara Pendukung Anies di Pilkada Jakarta, Apa Mungkin Golput?
Alhasil pasangan Pramono-Rano Karno didaftarkan oleh PDIP sebagai bakal cagub-cawagub pada tanggal 28 Agustus 2024 atau tepat sehari sebelum penutupan pendaftaran ke KPU Jakarta.