TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suhartina Bohari batal maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Maros, Sulawesi Selatan.
Penyebabnya dari hasil pemeriksaan kesehatan, dia terindikasi memakai narkoba.
Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dan narkoba yang telah diumumkan oleh KPU Maros pekan lalu.
Namun dia menilai janggal hasil pemeriksaan BNN Sulsel itu.
"Saya langsung tes narkoba di BNN pusat, setelah saya mendengar kabar habis tes narkoba di BNN Sulsel positif. Kebetulan saat itu, saya sedang berada di Jakarta dan hasil pemeriksaan narkoba dari BNN Pusat negatif," ungkap Suhartina, Jumat (13/9/2024) dikutip dari Kompas.com.
Dia menduga ada skenario besar menggugurkan dirinya dalam pencalonan di Pilkada.
Pilkada Maros 2024 hanya satu Paslon yang mendaftar yakni calon petahana Bupati Maros, Chaidir Syam dan petahana Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari.
Mereka diusung 16 partai politik yakni Golkar, PAN, PDIP, Nasdem, Gelora, Hanura, PPP, PKS, Perindo, Gerindra PBB, PKB, Demokrat, PSI, Partai Buruh dan PKN.
Namun, Suhartina Bohari dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) di pemeriksaan kesehatan dan narkoba.
KPU Maros pun meminta penggantian pasangan bakal calon Wakil Bupati Maros segera dilakukanm hingga Muetazim Mansyur ditunjuk oleh Liaison Officer (LO) Chaidir Syam sebagai pengganti Suhartina Bohari.
Profil Suhartina Baros
Suhartina Baros bukanlah wajah baru di perpolitikan Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Pemilik nama lengkap Hj Suhartina binti H Bohari S.E., M.I.Kom. atau lebih dikenal dengan nama Suhartina Bohari atau Tina Bohari ini adalah wakil bupati wanita pertama Kabupaten Maros.
Wanita yang lahir pada 13 Juli 1981 ini sebelum mencalonkan diri sebagai cawabup Maros di Pilkada 2024 pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Maros periode 2021-2024.
Pada kontestasi pemilihan bupati dan wakil bupati Maros, Suhartina Bohari berpasangan dengan Chaidir Syam sebagai Bupati Maros.