News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

Bobby Nilai Pembangunan di Sumut Tak Terlihat, Jubir Edy: Kalau Menyerang Agak Intelek Dikit

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Edy Rahmayadi tak gentar hadapi Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024. Juru Bicara Tim Pemenangan Edy Rahmayadi merespons pernyataan Bobby Nasution mengenai pembangunan Sumatera Utara tak terlihat.

TRIBUNNEWS.COM - Calon gubernur (cagub) Sumatra Utara (Sumut) nomor urut 1, Bobby Nasution, mengatakan pembangunan di Sumut tak terlihat, meski memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Rp15 triliun per tahun.

Pernyataan Bobby Nasution lantas direspons oleh Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan cagub nomor urut 2 Edy Rahmayadi, Sutrisno Pangaribuan.

Sutrisno menilai pernyataan Bobby yang membandingkan pembangunan Sumut dengan Kota Medan tidak tepat.

Pasalnya, perbandingan yang dikatakan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memakai hitungan anak-anak.

Sebagai informasi, pada Pilkada Sumut 2024, Edy adalah petahana, sedangkan Bobby merupakan Wali Kota Medan.

"Ya, pertama kan hitung-hitungannya anak TK (taman kanak-kanak) begitu juga-lah, ya," ujar Sutrisno saat dihubungi, Kamis (26/9/2024), dilansir Tribun-Medan.com

"Artinya kan begini, tidak mungkin juga apple to apple membandingkan, APBD Kota Medan dengan APBD Provinsi Sumut," imbuhnya.

Ia kemudian membeberkan, di semua pemerintahan provinisi, 60 persen APBD digunakan untuk kepentingan Aparatur Sipil Negara (ASN), di antaranya soal gaji.   

Menurutnya, tak mungkin juga sepenuhnya sisa anggaran digunakan untuk membangun infrastruktur jalan.

"Dinas PU (Pekerjaan Umum) sendiri itu, urusannya bukan hanya jalan di sana ada pengairan, kan gitu," ucap Sutrisno. 

"Kan perhubungan ada, dia bangun terminal, kan gitu, ya. Anggaran untuk dinas pendidikan ada, untuk pertanian ada. Pemko Medan itu kan tidak punya lahan pertanian."

Baca juga: Daftar 6 Politikus PDIP yang Dipecat hingga Hengkang, Tia Rahmania Susul Bobby Nasution

"Artinya anggaran dinas pertanian, untuk memberikan ini-itu ada anggaran dinas peternakan, untuk membagi bibit ternak ke petani ada, jadi memang sangat tidak mungkin dibandingkan," lanjutnya.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini mengatakan, pembangunan yang dilakukan Bobby di Medan lantaran dibantu pemerintah pusat lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Ia berpendapat, dana yang turun ke Medan tak lepas dari status Bobby sebagai menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya, pada masa pemerintahan Wali Kota Medan sebelumnya, tak ada yang bisa melakukan pembangunan semasif Bobby.

"Karena apa? Ya karena bukan menantu presiden. Dzulmi Eldin bukan menantu presiden. Abdillah bukan menantu presiden, Akhyar bukan menantu presiden." 

"Ya wajar saja mereka tidak bisa melakukan pembangunan semasif yang ada sekarang," ujar Sutrisno. 

Ia mengatakan, salah satu proyek yang menggunakan APBN ialah tanggul rob di Belawan. Pembangunan itu memakai APBN senilai Rp100 miliar.

"Jadi tidak semua juga dari APBD, maka tidak bisa jadi perbandingan. (Kalau) menyerang itu agak intelek dikit-lah, jangan gaya anak-anak gitu kan. Publik Sumatera Utara, itu kan bukan anak-anak,'' ungkapnya.  

Jika ingin melakukan perbandingan, ucap Sutrisno, contohnya membandingkan APBD Kota Medan senilai Rp6 triliun per tahun dengan pembangunan di Kota Semarang.

"Harusnya itu yang diperbandingkan, mana bisa dibandingkan Pemprovsu yang dengan 33 kabupaten/kota." 

"Kan nggak bisa dibandingkan di Kota Medan, Bobby cuma keliling-keliling aja bisa dijangkaunya semua," terangnya.

Bobby Nasution Minta Maaf ke Golkar Sumut Soal Pilgub (Tribunnews)

Sindiran Bobby

Diberitakan sebelumnya, Bobby Nasution menyindir pembangunan di Sumatra Utara.

Awalnya, Bobby mengatakan, banyak pembangunan yang ia kerjakan selama menjadi Wali Kota Medan.

Ia menepis anggapan pembangunan di Kota Medan berhasil terwujud karena dirinya adalah menantu Presiden Jokowi.

Menurutnya, dana pembangunan di Medan berimbang, tak hanya berasal dari APBN. Pembangunan di sana, 60 persen berasal dari APBD.

"Kami hitung dulu, paling genap empat tahun atau tiga setengah tahun jadi wali kota ini," kata Bobby saat bertemu dengan relawan Pendukung Setia (Pasti) Bobby di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Rabu (25/9/2024).

"Tapi bisa bangun sana, bangun sini kalau katanya dikasih sama pemerintah pusat, 'Oh, iyalah menantunya Mulyono (Jokowi)'."
 
"Tanya Pak Endar, bekas Kepala Dinas saya, juga dana transfer kita berimbang 60 persen dari APBD dan 40 persen dari APBN," sambungnya.

Ia menilai, pandangan yang sama bakal dilayangkan setelah Jokowi tak lagi menjabat sebagai presiden.

"Nanti ini sudah gak jadi mantu lagi. Udah gak jadi presiden. Nanti jadi gubernur gak ada yang bisa dibangun," ucap Bobby.

Ia membeberkan, pembangunan di Medan seperti Stadion Teladan, Lapangan Merdeka, hingga Kebun Bunga berasal dari anggaran daerah. 

"Ini full APBD, Islamic Center full APBD. Kebun Bunga, underpass, overpass full APBD. Bisa. Kenapa? Karena anggarannya dipakai yang benar." 

"Hanya 6 triliun kalau potong gaji PNS itu 2 triliun sisa empat triliun. Empat triliun kalau tiga tahun hanya 12 triliun bisa bangun banyak-banyak," ucapnya.

Apabila dibandingkan dengan APBD Provinsi Sumatra Utara, APBD Medan jauh lebih kecil.

Akan tetapi, Bobby menilai, dengan anggaran yang lebih besar, pembangunan di Sumut justru tak terlihat.

Bahkan, menurutnya penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Sumut tak maksimal.

"Sumut itu anggarannya kurang lebih 15 triliun. Kalau lima tahun menjabat berarti 50 triliun, masa 50 triliun gak kelihatan apa-apa, gak nampak." 

"Buat PON pun bingung kita gimana. Ini yang harus sama-sama kita sampaikan pada masyarakat itu bukan uang gubernur, tapi uang masyarakat yang dititipkan," ujarnya.

Ia lantas mengajak para pendukungnya untuk menyampaikan program-program yang sudah dilakukannya kepada masyarakat.

Bobby lalu menyentil bahwa pemimpin itu dipilih karena kinerjanya bukan karena personal apalagi lantaran menantu malaikat. 

"Ini pesta demokrasi bersenang-senang saja. Sambil kita sambil bercanda walaupun ada pesan serius jalani dengan bercanda walaupun hasilnya serius," tuturnya. 

"Jangan tegang, fitnah, hoaks. Kita pilih gubernur yang dipilih kerjanya. Kalaupun kerjanya bagus bisa dipilih bukan personalnya anak malaikat, gak punya anak." 

"Nah ini yang harus disampaikan ke masyarakat," pungkas Bobby.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Respons Pihak Edy Rahmayadi Sasar Bobby yang Sebut Pembangunan Sumut Tak Terlihat: Hitungan Anak TK.

(Tribunnews.com/Deni)(Tribun-Medan.com/Anugrah Nasution)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini