"Selisihnya persis 16 persen, angka ini jauh kalau Pilkadanya seminggu lagi, tipis selisihnya kalau Pilkadanya masih jauh 2 bulan, fluktuatif masih mungkin, ini selisih tidak tinggi, hampir kompetitif. Tinggal apakah bisa melampauai 50 persen plus 1," ujar Hanta Yuda dikutip dari YouTube Poltracking Indonesia, Jumat.
Di sisi lain, Hanta juga menganggap masih adanya peluang Pilkada Jakarta 2024 digelar dua putaran jika elektabilitas RK-Suswono dan Pramono-Rano terus mengalami penurunan, serta Dharma-Kun mengalami kenaikan.
"Kalau ternayta pertumbuhan pada independen ini stuck di lima persen, kemudian di antara dua pasangan memiliki selisih, maka pasti satu putaran. Tetapi kalau misalnya Dharma-Kun naik sampai dua digit, kemudian Ridwan Kamil dan Pramono selisihnya makin tak jau, maka putaran dua terbuka lebar," jelasnya.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden yang merupakan warga Jakarta.
Lalu, untuk margin of error +/2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sementara wawancara digelar dengan wawancara tatap muka.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Malvyandie Haryadi)
Artikel lain terkait Pilgub DKI Jakarta 2024