TRIBUNNEWS.COM - Calon gubernur (Cagub) Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2, Ahmad Luthfi menyampaikan visi misi pada debat perdana pasangan calon (paslon) Gubernur Jateng 2024.
Luthfi mengatakan, visi misinya bersama calon wakil gubernur (cawagub) pendampingnya, Taj Yasin adalah Jawa Tengah maju berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
"Jawa Tengah bukan hanya tempat kami untuk mudik, tetapi Jawa Tengah adalah rumah kami. Sehingga, visi kami adalah Jawa Tengah maju berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045," kata Luthfi, di Marina Convention Center, Kota Semarang, dikutip dari YouTube KPU Jateng, Rabu (30/10/2024).
Luthfi kemudian mengatakan, menuju Indonesia Emas 2045 merupakan tujuan nasional.
Untuk mencapainya, kata Luthfi, maka diperlukan adanya kerja sama dari pemerintah dengan berbagai pihak dalam membangun Jawa Tengah.
"Maju adalah tujuan kita bersama, 2045 itu merupakan tujuan nasional, itu bisa tercapai manakala pemerintah pusat, daerah, para akademisi, kelompok masyarakat, kemudian semuanya terintegrasi dengan membangun Jawa Tengan dengan hati," katanya.
Luthfi lantas menjelaskan, dirinya bersama Taj Yasin sudah menyiapkan enam misi dan 50 rencana aksi yang dituangkan dalam 11 komitmen.
"Untuk mencapai itu, kita merancang enam misi dan 50 rencana aksi yang kami tuangkan dalam 11 komitmen," katanya.
11 komitmen yang dimaksud itu, tiga di antaranya adalah membuat program subsidi pangan murah, kemudian memberikan kesehatan, dan pendidikan secara gratis.
Selain itu, ada juga 8 program ngopeni, sebagai berikut:
- Ngopeni pesantren
- Ngopeni pekerja
- Ngopeni UMKM
- Ngopeni bumi
- Ngopeni desa
- Ngopeni anak muda
- Ngopeni nelayan dan petani
- Ngopeni dengan hatiĀ
Baca juga: Visi Misi Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi pada Debat Perdana Pilgub Jateng 2024
Menurut Luthfi, seluruh rencana itu bisa tercapai apabila tata kelola pemerintahannya bersih dan baik.
Kemudian, ditunjang juga dengan adanya kepemimpinan yang dekat dengan masyarakat.
Semua itu, kata Luthfi, merupakan bentuk dari ngopeni dan ngelakoni.
"Itu semua bisa terlaksana manakala tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik, ditunjang dengan adanya kepemimpinan yang memasyarakat, pemimpin yang tahu masalah dan yang bisa menyelesaikan masalah, itulah ngopeni dan ngelakoni," katanya.