"Tugas pokok dan fungsi seorang wakil menurut amanat UU itu ya membantu bupati bila diberikan disposisi."
"Tapi, kalau tak mendapatkan (disposisi), maka saya berfungsi dalam pengawasan internal, seperti selalu menghubungi dinas, mengevaluasi dan monitoring dinas yang ada."
"Jadi, intinya tugasnya membantu bupati. Seingat saya ketika menjabat wabup itu tiga kali disposisi, yakni datang ke Bandung bertemu Bupati Bandung, lalu ke Bandung bertemu BP2MI, dan terakhir menjadi pemimpin upacara 17 Agustus 2021," ungkapnya, Senin, dikutip dari TribunJabar.id.
Sempat Minta Maaf dalam Debat
Di akhir acara debat, Lucky Hakim tampak meminta maaf kepada Cabup Indramayu nomor urut 3, Nina Agustina.
Sebab, Lucky Hakim sempat menyindir Nina Agustina saat awal debat dimulai.
Baca juga: Cabup Indramayu Nina Agustina Ngamuk: Saya Anak Dai Bachtiar, Lucky Hakim: Saya Bukan Anak Jenderal
Selain kepada Nina Agustina, Lucky juga menyampaikan permintaan maaf kepada semua paslon.
Lucky khawatir ada perkataan yang di luar batas saat debat berlangsung.
“Saya mohon maaf Mbak Nina, kalau misalkan saya salah, saya minta maaf."
"Saya minta maaf Pak Kasan, Pak Baher, tutur kata saya. Kepada Pak Tobroni, semuanya saya minta maaf kalau saya salah, ini semata-mata demi Indramayu saja,” ungkapnya, masih dari TribunJabar.id.
Sebagai informasi, ketegangan antara Lucky dan Nina sempat memuncak setelah kejadian viral di wilayah Kecamatan Sukra, Indramayu pada Jumat (1/11/2024).
Ketika itu, Nina bersitegang dengan warga yang disebut sebagai pendukung dari Lucky Hakim.
Nina Agustina mengaku diadang oleh warga yang mengacungkan dua jari saat melintas bersama rombongan.
"Sekarang saya lewat baik-baik, ini tanahnya siapa? Kalau Anda merasa susah sama saya sebagai Bupati, saya yang tanggung jawab. Anda warga saya ya, saya akan telepon Kapolres, saya dicegat sama orangnya Lucky Hakim," katanya.
Nina juga sempat menyebut nama ayahnya, mantan Kapolri Da'i Bachtiar.