News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perempuan Cantik Tewas di Apartemen

Eksekutor Holly Sempat Minta Bantuan Dukun Agar Lolos dari Kejaran Polisi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka pembunuh Holly Angela Ayu, Pago Satria Permana (kiri) diperlihatkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jumat (8/11/2013). Setelah satu bulan lebih menjadi buron, Pago berhasil dibekuk aparat Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya di kawasan Pandeglang, Banten. Sebelumnya polisi telah menahan Gatot, Surya Hakim dan Abdul Latif, satu tersangka lagi masih kabur yaitu Rusky. Sedang satu tersangka tewas terjatuh saat mencoba mengeksekusi Holly yaitu Elriski. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya meminta Rusky, buronan kasus pembunuhan berencana Holly Angela Hayu Winanti (37) di Apartemen Kalibata City, beberapa waktu lalu, untuk menyerahkan diri.

Kanit V Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Kompol Antonius Agus, menjelaskan dalam pelariannya Rusky sempat bersama-sama dengan Pago, yang berhasil dibekuk Kamis lalu.

Agus menjelaskan keduanya kabur ke Banten, setelah mengetahui dua rekan mereka Surya Hakim dan Latief berhasil dibekuk awal Oktober 2013 lalu.

Setelah sebulan berada di sekitar kawasan Ujung Kulon dan Banten, pada Selasa (5/11/2013) Pago dan Rusky berpisah. Pago menginap di rumah saudaranya di Ciseket, Pandeglang Banten. Sedang Rusky pergi ke tempat lainnya.

Menurut Antonius, dari keterangan Pago, pihaknya memastikan dapat menelusuri jejak Rusky.

"Menyerahlah, polisi terus memburu," imbau Antonius.

Menurut Antonius, jika Pago berperan membuntuti Holly dari Cibubur hingga ke apartemen di hari kejadian, serta juga bertugas membuang jenazah Holly, maka peran Rusky, adalah menjadi eksekutor langsung Holly. Rusky lah, yang bersiap di dalam kamar apartemen Holly, bersama El Risky.

"Dia ini eksekutor langsung," ujarnya.

Antonius menjelaskan selama pelarian Rusky dan Pago ke Banten, keduanya bersembunyi di hutan-hutan. Akhirnya mereka mencari orang pintar dan dukun di wilayah tersebut agar bisa lolos dari upaya kejaran polisi.

Atas perintah seorang dukun di sana, keduanya lalu diminta membeli masing-masing seekor kambing untuk dikurbankan agar selamat.

"Mereka membeli dua ekor kambing untuk dikorbankan, agar mereka tidak tertangkap polisi atau istilahnya selamat," kata Antonius.

Bukan hanya itu, syarat lain diajukan sang dukun. Keduanya diminta untuk tidur di 5 kompleks makam atau kuburan di sana.

"Ada 5 kuburan, masing-masing menginap 4 malam," kata Antonius.

Setiap menginap di kuburan, keduanya memohon doa agar mendapat keselamatan dan lolos dari kejaran polisi. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini