Pengakuan baru dari RAL ke penyidik, RAL mengaku menginap di rumah teman, Ardiansyah alias Arab sepulang main Playstation atau sebelum pulang ke rumahnya pada Jumat pagi.
"Kalau memang benar begitu, justru itu bisa memberatkan RAL. Kalau memang dia menginap di tempat teman dan kenapa tidak langsung pulang ke rumah, dia tidak menjelaskan," terangnya.
Saat berbincang dengan Teddy, RAL pun tetap santai dan menyangkal sebagai pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Eno.
Dan RAL pun menyadari kasus yang menimpanya menjadi perhatian publik hingga banyak hujatan ditujukan ke arahnya.
"Saya sudah bilang ke dia, 'Tahu nggak kamu, kamu tuh dimaki-maki masyarakat. Saya aja jadi pengacara kamu ikut dimaki-maki. Kok kamu santai aja?' Dia responnya diam saja, tenang."
"Biasanya kalau orang dalam posisi dia, pasti air mukanya tertekan. Kok dia bisa nyantai begitu," ujarnya.
Teddy menduga RAL mempunyai kepribadian ganda. Oleh karena itu, pihak penyidik telah memanggil psikiater untuk memeriksa kejiwaan RAL dan dua tersangka lainnya.
"Tapi, sampai malam ini saya belum dikabari hasil pemeriksaan psikologinya," tukasnya.
Di pelukan sang ibunda
RAL (15) tersangka tetap membantah terlibat pembunuhan dan pemerkosaan terhadap kekasihnya Eno Parihah (18).
Ia pun tak mengakui kendati diminta jujur di hadapan ayah dan ibunda.
"Waktu Jumat malam itu, ayah dan ibunya datang membesuk RAL dan ada pemeriksaan."
"Saat itu, saya tanya dia, 'Sekarang kamu jujur yah, ini ada orangtua kamu. Kamu melakukannya nggak? Dia jawab, 'nggak', sambil memeluk ibunya," kata Teddy.
Eno Parihah alias Indah (18) tewas dengan kondisi mengenaskan di mess perusahaan tempatnya bekerja, Desa Jatimulya, Dadap, Kosambi, Tangerang, Baten pada Jumat, 13 Mei 2016 dinihari.