News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Sadis di Pulomas

'Andai Pak Dodi Telat 10 Menit Saja, Mungkin Situasi akan Berubah'

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi saat memerankan peran Dodi Triono dalam pra rekonstruksi kasus perampokan di Pulomas, Jakarta Timur pada Jumat (6/1/2017).

Di salah satu kamar, Ius menemukan Diona, lalu menyeretnya sambil menjambak dan memukuli kepalanya dengan pistol.

Diona kemudian dimasukkan ke kamar mandi juga.

Dari kamar mandi tersebut, Ius memerintahkan Gemma untuk keluar lagi guna menunjukkan kamar ayahnya. Di kamar tidur Dodi, Ius menggasak uang Rp 1 juta.

Setelah mengambil uang, Ius kembali lagi ke lantai bawah. Tak lama berselang, sopir Dodi bernama Yanto masuk ke rumah menggunakan sepeda motor.

Sambil merokok santai, Yanto tak menyadari ada perampokan di dalam rumah itu.

Melihat Yanto masuk ke rumah, Alfins yang sedianya menunggu dalam mobil pun turun. Sambil menenteng senjata api, Alfins menghampiri Yanto dan langsung menodongnya.

Ramlan pun keluar dari dalam rumah menghampiri Yanto dan membawanya ke dalam bergabung bersama penghuni lainnya yang disekap.

Melihat Yanto sudah dibawa masuk, Alfins kembali masuk mobil.

Setelah memasukkan Dodi ke kamar mandi, Ramlan mengunci kamar mandi itu dari luar, lalu memadamkan lampunya.

Sebelum meninggalkan rumah korban, Ramlan, Erwin, dan Ius mengecek mobil Honda Jazz yang sebelumnya dikemudikan Dodi.

Mereka berniat mencari barang berharga di dalam mobil berwarna abu-abu itu.

Namun, tidak ada barang berharga yang didapat. Akhirnya, mereka meninggalkan rumah Dodi pada pukul 14.42 WIB. (gle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini