"Saya nuntut hukum yang berat. Karena keponakan saya harus dioperasi di Rumah Sakit Tarakan," ujar wanita berambut pendek itu.
Selain itu, dia menceritakan bahwa setiap harinya korban selalu ikut bekerja bersamanya. Namun, saat ingin pulang dia tidak menemukan Iqbal. Ternyata dia sedang tidak berdaya berada di pintu exit GF 1.
"Dia jongkok-jongkok gitu. Mukanya berdarah semua," kata dia sambil matanya berkaca-kaca. (bin/wly)
BERITA REKOMENDASI