SM mengatakan, ia hanya mengetahui apabila keluarga MA kini kebingungan, lantaran MA ditangkap polisi dan ibunda MA masuk rumah sakit.
Dia mengatakan MA terbilang orang yang baik dan ramah di mata tetangga.
"Terkait sosok Pak Haji sendiri, baik dan ramah jikalau tatap muka sama tetangga. Murah senyum di sini. Pak Haji dulu sempat tinggal bersama ya sama istrinya di sini (Warakas), ya selama tiga tahunan lah. Baru setahun di Bogor ya ngontrak. Kan istrinya dinas di Bogor," ungkap SM lagi.
Luka di punggung
Korban Indria Kameswari dan suaminya Muhammad Azis diketahui baru satu tahun mengontrak rumah di River Valley, Bogor.
Indria merupakan seorang pegawai yang bekerja di Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Bogor, Jawa Barat.
Kepala Polsek Cijeruk Komisaris Polisi Safiudin mengatakan, korban tewas usai terjadi pertengkaran dengan suaminya berinisial MA.
"Korban diduga dibunuh. Ditemukan ada luka benda tajam di bagian punggungnya," kata Safiudin, Sabtu (2/9).
Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP. Dari hasil pemeriksaan, korban diduga dibunuh oleh orang terdekat. Belakangan polisi menangkap suaminya, Muhammad Azis.
Dipukuli
Kakak MA, Siti Nuraeni (40), mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan adiknya itu karena membela diri.
Selama ini, kata Siti, adiknya kerap menerima perlakuan kasar dan ucapan tidak mengenakan dari istrinya Indria.
"Adik saya itu suka cerita, dia sering banget dipukul sama istrinya. Malahan, adik saya pernah sampai memar-memar di bagian kepalanya dan sudah divisum," kata Siti sambil menunjukkan bukti bekas visum di Mapolres Bogor, Senin (4/9).
Menurutnya, perlakuan kasar yang kerap terima MA sudah berlangsung sekitar 5 tahun sejak mereka berdua menjalin rumah tangga.