Sementara itu, peneliti senior Surabaya Survei Center (SSC) yang juga Dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menyampaikan, cara dan tindakan yang dilakukan Pemkot Surabaya dinilai konyol.
Sebab, apabila Pemkot Surabaya terpancing, kata Surokim, maka akan menunjukkan kelas yang sama dengan apa yang dicuitkan Marco.
Baca: Indonesia Terus Genjot Ekspor Bawang Merah ke Berbagai Negara
"Itu strategi membalas yang juga konyol. Mestinya, (Pemkot Surabaya) bisa menggunakan cara-cara cerdas dan juga strategi politik Abu Nawas, menang tanpa ngasorake. Pasti tone akan kian positif," kata Surokim.
Menurut dia, membalas dengan komunikasi yang lebih elegan justru akan membuat Risma mendapat simpati publik.
Sebab, kata dia, tone negatif potensial merugikan kedua belah pihak.
"Dalam perspektif campaign politik, pilihan jalan hukum itu jika mungkin adalah pilihan akhir, ultimum remedium. Menurut saya, lebih baik diberikan pencerahan itu jauh akan memberi efek positif untuk citra Risma," ujar Surokim.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Dinilai Serang Risma, Pemkot Surabaya Geram dengan Twit TGUPP Anies Baswedan