Sehingga orang lain membutuhkan waktu lebih lama guna memahami apa yang diutarakan oleh Hidayat.
Bahkan untuk melakukan wawancara dengan tim TribunJakarta.com, Hidayat dibantu oleh pengawasnya yang bernama Waluyo.
"Ya ini dia dari kecil memang bicara seperti ini. Jadi kalau ngomong sama dia, tangan kita juga berikan isyarat supaya dia paham," jelas Waluyo.
Meski begitu, Waluyo mengakui kinerja Hidayat yang patut diacungi jempol.
Selama lima tahun, tak pernah ada keluhan yang masuk di zona atau wilayah yang diamanatkan pada dirinya.
Sehingga, anggota PPSU lainnya selalu memberikan semangat dan tak sungkan membantu Hidayat selama di lapangan.
Baca: Aksi Bejat Sopir Truk Cabuli Anak SMA Terbongkar, Sempat Digelandang ke Balai Desa Diadili Warga
"Dia rajin dan bertanggung jawab. Hubungan semua PPSU sama Hidayat itu baik, sebab dianya juga mau belajar. Jadi untuk solidaritas PPSU tinggi ya," katanya.
Baca: Tagihan Listrik di Rumah Raffi Ahmad & Nagita Slavina Capai Rp 17 Juta Per Bulan, PLN Anggap Wajar
Untuk itu, Waluyo dan PPSU lainnya selalu berkomunikasi melalui pesan whatsapp ketika tak mengerti apa yang dikatakan Hidayat.
"Jadi kalau arah perbincangan sudah tak dia pahami, kita WA aja. Itu jadi trik PPSU di sini untuk tetap bisa komunikasi sama Hidayat juga," ungkapnya.
Sejauh ini, Hidayat hanya berharap bisa tetap bekerja sebagai PPSU untuk mencukupi semua kebutuhan ibunya termasuk membeli obat-obatannya.
"Alhamdulillah saya selalu dikelilingi orang baik seperti Pak Waluyo. Jadi saya cuma berharap bisa tetap punya pekerjaan demi ibu saya," tandasnya.
Artikel ini tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kisah Hidayat, Petugas PPSU Bekerja Sambil Membawa Ibunya yang Stroke, Viral di Media Sosial
Penulis: Nur Indah Farrah Audina