Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengungkap motif EES (40) seorang ayah yang tega menganiaya anak kandungnya sendiri di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Kapolsek Tanjung Duren Kompol Muharram Wibisono menyebut motif tersangka adalah karena masalah ekonomi.
Tersangka selaku kepala keluarga saat ini tengah menganggur.
Hal itulah yang menjadi pemicu terjari keributan di dalam keluarga yang berujung anaknya dianiaya.
"Pelaku dengan istrinya sering cekcok karena kondisi ekonomi keluarga dimana pelaku menganggur kemudian sering terjadi cekcok," kata Muharram dalam keterangannya, Selasa (31/5/2022).
Baca juga: Semula Diduga Meninggal karena Sakit, Kasmawati Ternyata Dianiaya, Kepalanya Dibenturkan ke Tembok
Selain melakukan penganiayaan ke anak, lanjut Muharram, tersangka EES juga kerap menganiaya istrinya.
"Tak hanya melakukan penganiayaan terhadap anaknya pelaku juga pernah melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap istrinya namun diselesaikan secara kekeluargaan," ungkapnya.
Karena sudah tak tahan atas kelakuan tersangka, akhirnya sang istri melaporkan aksi suaminya itu ke pihak kepolisian.
Pelaku sempat melarikan diri saat polisi melakukan penyelidikan.
Namun, dia berhasil ditangkap polisi di Tegal, Jawa Tengah.
"Pelaku berhasil diamankan 4 hari setelah laporan diterima dan berhasil diamankan di rumah orang tua nya di daerah tegal Jawa Tengah," ucap Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, Iptu Tri Bintang Baskoro.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 44 UU RI NO. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Atau Pasal 80 UU RI NO.35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU RI NO.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
Sebelumnya, Polsek Tanjung Duren memburu ESS (40), ayah yang diduga menganiaya dua anak kandungnya berinisial MRI dan MA hingga babak belur.
Adapun pelaku diketahui bekerja di kawasan Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Namun saat polisi mendatangi tempat kerjanya, pelaku tak dikabarkan tak lagi bekerja di tempat itu.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, Iptu Tri Bintang Baskoro mengatakan, pihaknya juga mendatangi kediaman rekannya tapi tak juga menemukan.
"Karena pada saat malam itu, si pelaku ini diusir sama keluarga istrinya, jadi sudah enggak pulang-pulang," katanya saat dihubungi, Rabu (25/5/2022).
Menurut Bintang, pihaknya sudah melakukan pemcarian dari nomor ponsel pelaku, tapi sudah tidak aktif.
Dia pun menduga ESS telah mengganti nomor teleponnya agar tak diketahui keberadaannya oleh aparat kepolisian.