"Setiap hari bertambah," jelasnya.
Diprediksi karangan bunga itu bakal terus berdatangan sebagai bentuk dukungan terhadap Polda Metro Jaya.
Karena telah menangkap pemimpin Khilafatul Muslimin dan memproses secara hukum demi terjaganya lambang negara yaitu Pancasila.
Sebagai informasi, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menciduk pimpinan Khilafatul Muslimin, Abdul Qodir Hasan Baraja di Lampung pada Selasa (7/6/2022) pagi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, organisasi tersebut dinilai telah menganut dan mengembangkan serta menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan Pancasila.
"Serta penyebaran berita bohong sehingga dapat menimbulkan keonaran atau kegaduhan di masyarakat, baik masyarakat secara umum dan juga dikalangan umat muslim itu sendiri," kata Hengki.
Menurutnya, Abdul Qodir ini mantan narapidana kasus terorisme yang pernah dipenjara dua kali yakni tiga tahun dan kemudian 13 tahun.
Saat ditangkap, Abdul menyatakan kepada polisi tidak bertentangan dengan Pancasila.
Namun, pihaknya sudah melakukan serangkaian penyelidikan dan meminta keterangan saksi ahli dari agama islam, literasi islam dan ahli ideologi islam.
Hasilnya, organisasi ini bertentangn dengan Pancasila dan pihaknya sudah mengantongi bukti dari website dan akun youtube dari kelompok tersebut sebelum melakukan penindakan.
"Sebagai contoh mereka memiliki website kemudian di dalamnya ada youtube ada video ceramah mereka, kemudian ada buletin yang setiap bulan diterbitkan ada penerbitnya di Sukabumi," tegasnya.
Aksi Konvoi
Sebelum ditangkapnya Pemimpin Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja, sempat beredar aksi konvoi khilafah yang terjadi di Cawang, Jakarta Timur.
Dimana, aksi konvoi yang dilakukan itu memasang poster di kendaraan bertuliskan kebangkitan khilafah.
Hal ini pun juga diakui oleh Amir Wilayah Khilafatul Muslimin Bekasi Raya Abu Salma.
Diungkapkan oleh Abu Salma, jika aksinya ini sebenarnya program rutin yang biasa dijalankan sejak 2018, mulai dari Banten hingga Madura.
Bahkan kegiatan-kegiatan ini pun juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, termasuk juga di Kota Bekasi.
"Maksud dan tujuan konvoi kita ingin transparan, terhadap masyarakat supaya jelas dan paham adanya keberadaan khilafah yang hari ini sudah ada di Indonesia," kata Abu ditemui di Kota Bekasi, Rabu (8/6/2022).
Menurut Abu Salma, pihaknya ingin secara terang menderang memperlihatkan kehadiran Khilafatul Muslimin.
Bahkan menurut dia, kegiatan konvoi ini pun juga tidak ada yang dirugikan, bahkan masyarakat yang menerima selembaran brosur yang disebar saat konvoi itu.
"Kita terang terangan, terbuka kepada masyarakat. Sehingga menurut kami konvoi motor ini lebih memudahkan kita untuk bermasyarakat seperti itu salah satunya konvoi," katanya. (tribun network/thf/Wartakotalive.com)