Kendati begitu, ia mengimbau agar siapapun yang datang ke tempat-tempat tersebut bisa tetap menjaga kebersihan.
"Mereka melihat sekarang itu trotoar dari Thamrin sampai Sudirman, kayak di luar negeri bagus. Ada MRT nya, tamannya, mereka lihat itu. Mereka sebenernya meniiru konsep di luar negeri 'oh ini bagus nih kayak di luar negeri', sebenarnya boleh aja karena mereka kan bangga dengan Jakarta yang udah modern. Kalau di Citayam gak ada begitu, makanya mainnya di Jakarta. Ada dari Tambun, Bekasi, Tangerang,"
"Kita Jakarta bebas kok, terbuka. Tapi jangan buang sampah, jangan tidur tiduran di situ, jadi kumuh kan. Pada prinsipnya kita dukung karena itu kan fasilitas umum. Asalkan mereka tertib," tuturnya.
Baca juga: Menteri Sandiaga Uno hingga Gubernur Anies Baswedan Bicara Fenomena Citayam Fashion Week dan SCBD
Untuk diketahui, sebelumnya istilah Citayam Fashion Week menjadi sorotan dan banyak dibahas di sosial media.
Hal ini merujuk pada sejumlah remaja yang kerap beradu gaya di zebra cross Dukuh Atas, yang dikenal sebagai tongkrongan Bonge dkk.
TribunJakarta.com memantau, kerumunan para remaja di kawasan tersebut juga terlihat pada Minggu (17/7/2022).
Sejumlah remaja dengan gayanya yang unik juga terlihat melakukan catwalk di zebra cross Dukuh Atas.
Banyak Remaja Abaikan Protokol Kesehatan di Dukuh Atas, Pemkot Jakarta Pusat Siapkan Swab Test
Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Pusat berencana akan membuka swab test covid - 19 terhadap remaja yang biasa nongkrong di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
"Tidak tertutup kemungkinan kami akan gelar swab test covid - 19 di lokasi Dukuh Atas, kami ajukan dulu ke pimpinan agar pimpinan bisa mengakomodasi pada saat rapat dengan Wali Kota Jakarta Pusat," ucap Kepala Seksi (Kasie) pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Budi Setiawan saat diwawancarai, Senin, (18/7/2022).
Budi Setiawan menyayangkan sikap para remaja di Dukuh Atas banyak yang tidak taat protokol kesehatan (Prokes).
Hal tersebut menjadi sebuah kerumunan, tidak pakai masker, yang dinilai bisa terjadi persebaran kasus covid - 19.
"Saat ini kasus covid - 19 di Jakarta Pusat terus merangkak naik, bahkan ditingkat nasional juga turut mengalami kenaikan," ujar Budi.
Budi Setiawan mengatakan, jika terjadinya kerumunan sudah pasti berpotensi melupakan prokes, karena kerumunan itu dikarenakan jarak yang berdekatan, bahkan jarak kurang dari 1 hingga 2 meter.