"Saya sama istri pulang ke kampung istri di Kebumen, saat itu istri saya sakit dan enggak lama meninggal," ujar kakek Jusuf.
Setelah ditinggal sang istri, kakek Jusuf pun kembali ke Jakarta.
Di ibu kota, kakek Jusuf telah menjalani berbagai macam pekerjaan hingga akhirnya dia menjadi pengamen jalanan.
Ebes. Itu adalah nama panggilan kakek Jusuf di Jalan Sabang yang menjadi tempat dia mengamen hampir tiap harinya.
"Ebes itu artinya bapak kalau di bahasa gaulnya," kata Kamaru, salah satu anggota dari Sound of Sabang yang menjadi rekan ngamen kakek Jusuf.
Di usia tuanya, kakek Jusuf pun mengungkapkan hasratnya yakni ingin bertemu dengan anak, cucu dan cicitnya yang saat ini tinggal di Maluku.
Kakek Jusuf kemudian menyebutkan nama anak dan cucunya.
Tiga anak kakek Jusuf yakni Susilo, Harun Ar Rasyid dan Tutur Wiguno.
Sedangkan nama cucunya, kakek Jusuf menyebut ada Hamsah, Ramli, Uston dan Ismail.
"Mungkin sekarang cucu saya itu sudah punya anak semuanya dan saya diberi kesempatan untuk menggendong cicit saya," ujar kakek Jusuf.
Alamat anaknya di Maluku yakni di Desa Waihatu Kecamatan Kairatu Seram bagian Barat, Maluku.
Kakek Yusuf sangat ingin bertemu dengan anak dan cucu serta cicitnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kisah Kakek Jusuf Usia 90 Tahun Ngamen di Jalan Sabang, Berharap Bertemu Cucu dan Cicit di Maluku