News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Kakek Yusuf Mengamen di Usia 90 Tahun, Masih Ingat Perjuangan Ikut Mempertahankan Kemerdekaan

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kakek Jusuf saat mengamen bersama sejumlah musisi jalanan di Jalan Sabang, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2023).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penampilannya tampak mencolok di antara para musisi jalanan yang sedang mengamen di Jalan Sabang, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Perawakannya yang sepuh mencuri perhatian pengunjung yang sedang menikmati suasana malam sambil menikmati kuliner di kawasan Jalan Sabang.

Ya kawasan Jalan Sabang kini sudah mulai 'hidup' lagi setelah sempat sepi akibat pandemi Covid-19.

Dia adalah Kakek Yusuf yang kini telah berusia 90 tahun.

Kakek Yusuf menjadi vokalis di salah satu kelompok musisi jalanan di sana.

Baca juga: Cahyadi Kam Alias Eki, dari Pengamen Pengamen Jalanan hingga Berprestasi di Eropa

Sang kakek yang memakai topi biru nampak menikmati tampil bernyanyi dengan diiringi empat pemuda.

Lagu 'Semalam di Cianjur' dan 'Jangan Salah Menilai' dinyanyikan sang kakek dengan suara bagusnya tanpa ada lirik yang salah.

Usai menyanyikan beberapa lagu di tenda kaki lima, sang kakek dan teman-teman ngamennya yang lebih cocok disebut sebagai cucu-cucunya kemudian beristirahat di depan sebuah cafe.

"Nama saya Jusuf Sunardi umur saya 90 tahun," kata kakek itu membuka perbincangan dengan TribunJakarta.com, Rabu (11/1/2023) malam.

"Saya lahir 15 Agustus 1932 di Semarang, Jawa Tengah," ujar kakek Jusuf.

Di usia yang disebutnya sudah menginjak 90 tahun, kakek Jusuf terlihat masih sangat sehat.

Posturnya memang sedikit membungkuk, namun dia masih kuat bernyanyi puluhan lagu setiap malamnya sampai menjelang pagi.

Hebatnya lagi, kakek Jusuf juga sama sekali tak pikun.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini