"Kepercayaan publik adalah hal esensial dan fondasi yang harus dijaga bersama dan tidak boleh dikompromikan oleh seluruh jajaran Kemenkeu," katanya.
Rajin Ngaji
Aktivis Mohamad Guntur Romli menyebut David korban penganiayaan dikenal rajin mengaji. Ia merupakan lulusan sebuah pondok pesantren di Bogor, Jawa Barat.
"Sedih sekali, David, anak teman saya lulusan Pesantren Inggris Assalam Bogor
dianiaya sampai koma, sudah tidak sadar 2 hari," ujarnya.
Menurutnya, anak itu sering mengajar ngaji anak-anak di Pesantren Inggris
Assalam Bogor, desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat.
"David anak baik, itu lagi ngajari adik-adiknya ngaji di Assalam. Pelakunya
sudah ditahan tapi keluarganya yang katanya berduit coba-coba intervesi," kata dia.
Hal tersebut dibuktikannya lewat sebuah potret yang diunggah Guntur Romli di media
sosial twitter. Terlihat David yang mengenakan jaket Banser NU tengah mengajar ngaji
seorang anak di sebuah pendopo.
Nopol Palsu
Polisi menyebut pelat nomor yang tertera pada mobil Rubicon milik tersangka
penganiayaan yakni Mario Dandy Satriyo terhadap anak dibawah umur berinisial D
merupakan pelat nomor palsu.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, hal itu diketahui usai pihaknya mengecek keaslian pelat nomor tersebut saat mengamankan mobil Rubicon milik tersangka.
"Saat itu mobil ini menggunakan pelat nomor ini (B 120 DEN) kemudian setelah
dilakukan cek fisik nomor rangka dan nomor mesin oleh petugas dari Direktorat Lalin,
maka nomor ini tidak sesuai dengan peruntukannya," ujarnya.
Kemudian pihak kepolisian dikatakan Ade Ary mengamankan pelat nomor yakni B 2571
PBP dari tangan tersangka yang diduga merupakan plat asli dari mobil tersebut.
"Terhadap temuan ini kami sedang melakukan pendalaman tentang pelanggaran lalin karena penggunaan nopol yang tidak sesuai dengan peruntukannya," ujarnya.
Berdasar penelusuran Tribunnews di website resmi Samsat yakni http://samsat-pkb2.jakarta.go.id, status mobil tersebut tertulis masa pajak habis.