News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Depo Plumpang Terbakar

Pengungsi Sebut Kebingungan Tinggal Dimana Jika Tenda Pengungsian Berakhir, Ini Respons PMI Jakut

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Markas PMI Jakarta Utara (Jakut) Nurhasanudin. Pengungsi kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Kantor PMI Jakarta Utara mengaku kebingungan akan tinggal dimana jika tenda pengungsian berakhir.

Rohayah menjelaskan, kondisi rumahnya tak begitu hancur setelah insiden kebakaran itu.

Adapun hanya atap rumahnya saja yang hangus terbakar si jago merah.

Meski demikian, ia enggan pulang ke rumahnya, karena takut bangunan kediamannya itu roboh.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, dinding-dinding rumahnya retak-retak diduga karena hawa panas saat api berkobar di sekitaran wilayah kediamannya.

"Kalau kondisi rumah enggak begitu hancur," katanya.

"Walaupun rumah masih utuh. Saya juga takut. Takutnya keruntuhan," sambung Rohayah.

Sepasang mata Rohayah tampak berkaca-kaca saat menceritakan ketidaksanggupannya untuk merenovasi rumah.

Hal itu terkait kondisi perekonomian keluarganya yang tidak berkecukupan. 

Terlebih, sang suami, Wikaya (56), tidak bekerja karena menderita stroke.

"Saya mikirin ya Allah mau pindah kemana. Kalau diceritain sedih. Masalah ekonomi itu penting sekali," ungkapnya.

"Tidak mampu untuk renovasi rumah. Sedangkan makan sehari-hari aja kurang. Saya mau pulang kemana," lanjutnya.

Baca juga: Pemulihan Trauma Korban Kebakaran Depo Plumpang, Pangkolinlamil Ajak Pengungsi Tur Kapal Perang

Rohaya memiliki dua orang anak gadis yang sudah menikah dan seorang anak laki-laki yang masih bujang.

Bebannya semakin berat, ia mengaku, memikirkan rumah kedua anaknya yang juga terdampak insiden nahas itu.

"Sedih. Sedihnya orang tua gimana. Mudah-mudahan Allah kasih jalan yang terbaik," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rohaya menyampaikan harapannya agar Pemerintah ataupun pihak PT Pertamina dapat bertanggung jawab atas insiden kebakaran yang mengorbankan harta bendanya.

"Secepatnya deh ada bantuan. Jangan sampai rakyat ini sengsara. Udah kita sengsara keadaan ekonomi, eh kayak gini. Kita mana mau sih ada musibah, siapa yang mau sih," kata Rohayah.

"Tolonglah pihak Pertamina, pihak lain, tolonglah," sambungnya sambil menahan tangis pilu.

Sementara itu, sejak tinggal di tenda pengungsian, Minggu (5/3/2023), Rohaya merasa bersyukur karena mendapat bantuan.

"Alhamdulillah bantuan ada di sini. Sembako, makanan ada. Bantuan tunai belum ada," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini