News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Masyarakat Sipil Gelar Aksi di Monas, Desak MK Usut Dugaan Kebocoran Hasil Putusan Sistem Pemilu

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan masyarakat sipil yang tergabung dalam Komrad Pancasila menggelar aksi unjuk rasa, di Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2023).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan masyarakat sipil yang tergabung dalam Komrad Pancasila menggelar aksi unjuk rasa, di Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2023).

Aksi tersebut digelar untuk mendesak Mahkamah Konstitusi (MK) mengusut dugaan kebocoran hasil putusan terkait sistem Pemilu, yang disampaikan Guru Besar Hukum Tata Negara Denny Indrayana, beberapa waktu lalu.

"Bocoran hasil putusan hakim tentang sistem Pemilu sebagaimana dilontarkan oleh Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana sungguh mencoreng citra 'pengadilan' dan citra hakim sebagai wakil Tuhan di dunia," kata Koordinator Komrad Pancasila Antony Yudha, dalam keterangan pers tertulis, Rabu ini.

Hal itu menurutnya, menimbulkan banyak pertanyaan.

"Bagaimana mungkin, putusan pengadilan yang belum diputuskan dan belum dibacakan dalam sebuah persidangan bisa diketahui publik?" katanya.

"Mungkinkah ada permainan busuk di antara para hakim dalam menangani perkara sistem Pemilu yang sedang ditangani?" sambungnya.

Adapun Komrad Pancasila menyampaikan sejumlah tuntutan, yakni:

1. MK harus berani menjawab, berbuat dan bertanggung jawab atas kegaduhan dugaan kebocoran hasil putusan hakim MK tentang sistem pemilu.

2. MK harus segera melakukan investigasi internal secara menyeluruh dan sistematis untuk mengetahui siapa "orang dalam" yang di maksud oleh Denny Indrayana sebagai orang yang membocorkan informasi putusan MK tersebut.

3. MK harus bertindak secara adil, netral dan memperhatikan psikologi kehidupan sosial masyarakat serta tidak berpihak pada kelompok tertentu dalam memutuskan perkara sistem kepemiluan ini.

4. Komrad Pancasila mengingatkan para hakim Mahkamah konstitusi, untuk tidak bermain-main dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional, karena bisa saja putusan MK melahirkan ketidakstabilan kehidupan sosial, kegaduhan politik serta mengganggu dunia perekonomian.

Pantauan Tribunnews.com di lokasi, ratusan massa aksi Komrad Pancasila memenuhi kawasan Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat, sekira pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Denny Indrayana Klarifikasi, MK Tak Ambil Langkah Apapun Isu Bocornya Hasil Putusan Sistem Pemilu

Berbagai spanduk berukuran sedang, terlihat bertuliskan "Sidang putusan belum, tapi hasilnya sudah bocor. Piye?" dan "Putusan kok bocor, siapa yang cepu?".

Bahkan, massa aksi sempat melakukan aksi membakar ban dan menabur bunga di ruas jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini