Luka fatal AR, dikatakan AKP Nirwa berada di bagian bokong dan dada. Tetapi, penyebab kematiannya belum diketahui karena masih menunggu hasil autopsi.
"Yang fatal di pantat, dada. Kalau menyebabkan kematian masih nunggu hasil autopsi," bebernya.
Kronologi kejadian
AKP Nirwan mengungkapkan, kejadian bermula saat pelaku merasa kesal karena kasus AR yang mencabuli anak kandungnya sendiri.
"Berawal karena korban ini kasusnya adalah cabul terhadap anak kandung, mungkin para si pelaku ini kesal karena dilakukan terhadap anak kandung sendiri," ungkap Nirman.
Saat itu, AR diketahui sempat pingsan seteleh dikeroyok, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kelapa Dua, Kota Depok.
Kemudian, ketika dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, AR dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Detik-detik Oknum Polres Tulungagung Digerebek saat Selingkuh, Video Asusila Menjadi Barang Bukti
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter dinyatakan korban meninggal dunia," ungkap Nirman.
"Hasil visum resmi belum ditemukan, namun luka-luka luar yang terlihat ada luka lebam di pantat, dada dan punggung," imbuhnya.
Pihak kepolisian juga menyita barang bukti berupa potongan pipa yang digunakan untuk menganiaya korban.
"Alat yang digunakan tangan kosong, namun yang dipukul ke pantat itu pakai pipa. Potongan pipa itu mungkin dipatahin sama mereka, pipa air," ungkap Nirman.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Cahya Nugraha) (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)