News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemakai Narkoba di Blok G Pasar Tanah Abang, Polisi: Tak Ada Rekaman CCTV dan Aliran Listrik

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana lantai 3 Pasar Tanah Abang Blok G yang terbengkalai, Jakarta, Minggu (12/2/2023). Kondisi pasar tersebut saat ini sangat memprihatinkan karena ditinggalkan oleh para pedagang akibat dari sepi pembeli. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengungkap bahwa pihaknya hingga kini tak menemukan adanya rekaman CCTV yang terletak pada lokasi ditemukannya alat hisab sabu di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Kukuh Islami mengatakan tidak adanya rekaman CCTV membuat pihaknya kesulitan mengungkap sosok pemakai narkoba tersebut.

"Tidak ada CCTV di lokasi tersebut, bahkan listrik saja tidak ada," jelas Kukuh ketika dikonfirmasi, Senin (10/7/2023).

Kendati demikian, Kukuh menegaskan pihaknya akan rutin menggencarkan patroli di wilayah tersebut guna mengungkap dan mengantisipasi adanya penyalahgunaan lokasi tersebut.

"Kita lakukan patroli secara rutin dalam mencegah di pasar tersebut. Memang sampai saat ini belum ada pihak yang kita amankan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi menyita satu alat hisap narkoba jenis sabu atau yang biasa disebut bong di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Meski begitu, polisi belum bisa memastikan jika lokasi tersebut merupakan sarang narkoba.

"Iya (belum bisa dikatakan sarang narkoba) kalau temuan tadi baru satu botol air mineral yang tutupnya ada sedotannya dua, satu itu aja," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin kepada wartawan, Sabtu (8/7/2023).

Komarudin menerangkan, dilihat dari temuan satu botol diduga bong. Mungkin tempat itu pernah dipakai untuk orang yang pakai narkoba. 

"Tapi di lokasi memang tidak ada barang lainnya yang tertinggal, cuma 1 botol itu aja. Kita lihat juga botolnya masih baru, kemasannya masih baru," jelasnya.

Informasi soal sarang narkoba itu, kata Komarudin didapat dari informasi masyarakat yang menganggap hal itu sebagai keresahan.

"Karena sesuai informasi yang beredar bahwa di situ dijadikan sarang narkoba, makanya kami harus mendalami benar nggak itu dijadikan sarang narkoba. Kalau sarang narkoba kan artinya orang setiap hari pada pakai narkoba semua di sana," ungkapnya.

"Sementara yang kita temukan tadi memang yang ditunjukin sama teman-teman yang melihat di sana oh iya botol air mineral ada sedotannya, mirip alat hisap sabu," sambungnya.

Komarudin menerangkan, sejumlah saksi telah dimintai keterangan. Salah satunya sekuriti.

Berdasarkan kesaksian, menyampaikan beberapa bulan yang lalu di situ suka ada anak-anak yang tidur, anak-anak jalanan.

"Sudah dibersihkan, diusir, dan dilarang. Kalau dilihat dari TKP tadi sih, sepertinya kecil kemungkinan kalau itu dijadikan tempat aktivitas ya. Karena memang debunya tebal sekali dan tidak ada jejak kaki," tukasnya.

Sebelumnya, sejumlah pedagang mengeluh soal aktivitas preman pada malam hari di Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat.

Baca juga: Ditemukan 1 Bong, Polisi Belum Pastikan Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Narkoba

Sejak sepi akibat pandemi Covid-19, lantai dua dan tiga di sentra busana yang terbengkalai itu beralih fungsi menjadi sarang preman dan pelaku kejahatan.

"Lantai dua ke atas ya untuk copet. Orang-orang yang enggak benar (sebenarnya) di semua pasar juga ada, cuma tinggal (bagaimana) kita mengelolanya," kata pedagang berinisial D kepada wartawan di lantai satu Pasar Tanah Abang Blok G, Kamis (6/7/2023).

"Kalau sore dan malam, di lantai dua dan tiga itu banyak pelaku kejahatan. Preman, penjambret, bahkan memakai narkoba di situ terjadi,” lanjut dia.

Kondisi itu, menurut D, sungguh meresahkan. Dia berharap pihak kepolisian dan pengelola bisa segera menindak para preman dan pengguna narkoba di area itu.

Selain D, pedagang berinisial R turut mengeluhkan hal serupa. Para preman atau pengguna narkoba biasanya beraktivitas di area lantai dua dan tiga pada malam hari, setelah pedagang pasar menutup kios.

Kebanyakan pedagang di Blok G sudah mengetahui aktivitas preman di lantai atas. Namun, para pedagang tidak berani melapor.

"Pada takut di sini pedagang (kalau) melapor. Kan kami di sini ada los. Kalau kami melapor, yang ada kami nanti diganggu, bahkan nanti pihak pasar bisa mengusir pedagang," ungkap RU.

Terkait itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau Pemrov DKI akan segera menertibkan pemanfaatan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pemprov DKI akan turun tangan melalui Pemerintah Kota (Pemkot) bekerjasama dengan aparat kepolisian akan melakukan pembenahan pasar tradisional itu. 

Pembenahan akan dilakukan secara spesifik di Blog G Pasar Tanah Abang yang disebut selama ini menjadi lokasi 'nyabu' dan sarang premanisme.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini