TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi melakukan olah TKP terkait insiden kebakaran di Gedung K-Link Jakarta pada Selasa (18/7/2023).
Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Arif Oktora mengatakan dalam olah TKP itu, turut hadir anggota Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).
"Empat anggota Labfor didampingi Polsek Setiabudi melakukan olah TKP," kata Arif saat dihubungi, Rabu (19/7/2023).
Arif mengatakan pihaknya mengecek sumber api saat insiden yang membakar gedung dari lantai 7 hingga 17 itu.
"Hasil pengamatan TKP, efek kebakaran yang bersumber di lantai 7. Selain menghanguskan cafe tersebut dan videotron yang turut terbakar," ungkap Arif.
"Juga nampak lokasi sisa kebakaran merembet ke kaca-kaca disisi tersebut dari lantai 7 hingga lantai 17," imbuhnya
Dalam hal ini, Arif menyebut saat olah TKP itu, pihaknya membawa sejumlah barang untuk diteliti di Puslabfor yang nantinya untuk menemukan penyebab kebakaran
"Mengamankan residu arang di lokasi kebakaran," ungkapnya.
"Mengamankan 2 tabung gas elpiji 12 kilogram yang digunakan di lantai 7 sebagai dapur salah satu cafe di gedung tersebut," sambungnya.
Sebelumnya, Gedung K-Link Jakarta yang beralamatkan di Jalan Gatot Subroto, Setiabudi, Jakarta Selatan tepatnya di lantai 7 dilalap api pada Sabtu (15/7/2023).
Dalam hal ini, sebanyak 21 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dan 115 personel dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.
Insiden kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 10.03 WIB.
Dari video yang beredar, terlihat api hingga kepulan asap masih melambung tinggi di gedung tersebut.
Adapun dugaan penyebab kebakaran sementara yakni dari kompor gas yang berada di sebuah kantin di lantai 7 gedung tersebut.
Dalam hal ini, ada orang yang menjadi korban luka dalam peristiwa kebakaran tersebut.
Kedua korban yakni seorang juru masak alias chef berinisial H (47) dan pengunjung kafe di lantai 7 berinisial D (23).
Api yang membakar gedung tersebut membesar hingga merambat sampai ke lantai 16 gedung.