Rico sudah menjalin kerja sama dengan pelaku usaha di sana.
Awalnya tak ada yang mencurigakan.
Rico dan RZ maupun dengan komisaris perusahaan, MS secara berkala berkomunikasi tentang progres pengolahan cumi beku itu.
"Tapi kemudian mulai muncul gelagat aneh dari Pak Reza dan Pak Mahsun karena pesanan saya tak kunjung selesai. Bahkan, dia bilang baru menyelesaikan 3 kwintal dari yang seharusnya 5 ton," ungkapnya
Bukannya memberikan penjelasan, RZ belakangan justru menghindar.
Meski demikian, Rico masih coba berpikiran positif
Rico kemudian mendatangi langsung pabrik perusahaan itu di Pati pada medio Agustus.
Namun kekecewaan kembali dia rasakan.
"Dua kali saya datang, mereka tidak memberikan kepastian. Justru, dua kali pula saya diberikan cek bodong yang tidak bisa dicairkan," kisah Rico.
Rico mengaku shock dengan peristiwa yang dialaminya.
Apalagi, dari kejadian itu, ia kehilangan kepercayaan dari partner bisnisnya di luar negeri
"Dari sisi materi jelas saya rugi. Namun kerugian terbesar dari sisi immaterial. Saya kehilangan partner bisnis di luar negeri karena pesanan mereka tidak terkirim," ungkapnya.
Rico kini sudah mempersiapkan tim hukum untuk menyelesaikan dugaan penipuan tersebut.
Pekan depan, Rico berencana membuat laporan ke pihak kepolisian atas kejadian yang dialaminya.