TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilu 2024 sudah dekat.
Aparatur Negara Sipil atau ASN terutama para pejabat diminta menahan diri dengan menjaga sikap terutama di media sosial.
Hal itu mendapat perhatian dari Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Dia engingatkan anak buahnya jangan pamer harta kekayaan atau flexing jelang Pemilu 2024.
Dia meminta a pejabat eselon III dan IV yang baru dilantik agar menunaikan jabatan tersebut dengan baik.
“Jelang Pemilu jangan flexing, kalau dinas Anda mendapatkan informasi yang harus diteruskan ke masyarakat kurang, bantu Kadisnya untuk menjelaskan,” kata Heru saat proses pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan administrator dan jabatan pengawas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta pada Selasa (3/10/2023).
Baca juga: Sultan HB X : Fenomena Flexing Pejabat dan ASN Turunkan Kepercayaan Publik Terhadap Birokrasi
Heru meminta kepada anak buahnya untuk mengikuti arahan dan instruksi dengan benar.
Jangan sampai kejadian anak buahnya yang tak memakai kemeja putih saat pelantikan, terulang kembali.
“Besok masih ada pelantikan, saya nggak mau seperti ini. Ini contoh konkret, harusnya protokol seleksi, keluarin yang tidak sesuai undangan. Baru dilantik saja nggak beres, gimana mau beresin kerjaan yang ada,” ketusnya.
Menurut dia, pejabat yang dilantik harus mengenakan pakaian sipil lengkap (PSL) dengan kemeja putih yang dibalut memakai jas.
Dia heran, kepada anak buahnya yang tak memakai kemeja warna putih tetapi warna lain seperti biru dan abu-abu.
Saat itu, Heru juga meminta pegawai yang tak mengenakan kemeja warna putih untuk angkat tangan.
Heru memerintahkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi DKI Jakarta untuk mendata dan mengevaluasinya.
“Baju putih saja nggak tahu, nggak paham, nggak ngerti juga. Sebelum saya bilang jangan turunin tangan, tinggiin (angkat tangan). 309 yang dilantik saya, itu tidak sampai 15 orang (tak pakai kemeja putih),” ucapnya.
“Ditanya yang tidak pakai baju putih saja nggak ngerti, terus sekarang ngertinya apa? Ditanya yang tidak pakai baju putih polos saja ada yang tidak tunjuk tangan, evaluasi BKD poin-poin yang saya sampaikan,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memarahi anak buahnya saat proses pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan administrator dan jabatan pengawas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Heru marah karena melihat beberapa anak buahnya tak mengenakan kemeja putih yang dibalut jas tetapi mengenakan pakaian warna lain seperti abu-abu dan biru.
“Kenapa Anda tidak pakai baju putih? Saya saja mau melantik Anda, berkaca dulu. Berarti Anda tidak melihat undangan yang dikirim BKD (Badan Kepegawaian Daerah). Baru berpakaian saja sudah tidak sesuai,” kata Heru dalam sambutannya.
Heru lalu meminta BKD untuk memanggil pejabat yang tidak mengenakan kemeja putih itu untuk didata.
Pria yang juga menjadi Kepala Sekretariat Presiden RI ini menyesalkan dengan sikap anak buahnya itu.
“Saya minta BKD panggil yang tidak pakai baju putih hari ini, tidak menghargai dirinya sendiri. Di undangan disebutkan apa? Saya ASN seperti Anda dari staf, hargai yang benar,” ucapnya.