Dari banyaknya lahan Food Estate, sejumlah petani di wilayah Food Estate telah merasakan hasilnya, di antaranya petani di Kalimantan Tengah.
Pada Sabtu (27/1/2024), Akhmad Hamdan, Kepala BSIP Kalimantan Tengah, mengatakan lahan Food Estate Gunung Mas mampu memproduksi jagung hingga 6,5 ton per hektar, seperti dilaporkan WartaKotalive.com.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Food Estate, Lengkap dengan Penjelasan dan Fungsinya
Dampak Positif:
Berikut ini sejumlah dampak positif Food Estate, dikutip dari Indonesiabaik.id.
- Meningkatkan nilai tambah produksi sektor pertanian lokal
- Meningkatkan penyerapan tenaga kerja pertanian (mencapai 34,4 persen)
- Petani dapat mengembangkan usaha tani skala luas
- Terintegrasinya sistem sentra Produksi, Pengolahan dan Perdagangan
- Terbukanya potensi ekspor pangan ke negara lain
- Harga pangan menjadi murah akibat produksi pangan melimpah.
Dampak Negatif:
- Proses pembukaan lahan mengancam kehidupan masyarakat hukum adat
- Memperburuk krisis iklim dengan pembukaan lahan
- Mengancam keanekaragaman hayati melalui eksploitasi hutan dan lahan gambut
- Ada perusahaan yang menggunakan tenaga kerja lokal dengan upah rendah
- Nilai jual pertanian rakyat rendah.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Heru Budi Ungkap Alasan Bangun Food Estate di Kepulauan Seribu: Sesuai Kajian BRIN dan Bappenas