News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gudang Peluru Armed di Bekasi Kebakaran

Cerita Marlina Detik-detik Ledakan Gudang Amunisi di Ciangsana Bogor, Ledakan Pertama Dikira Petir

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Marlina (32), warga Gunungputri, Kabupaten Bogor saat menceritakan kisahnya pasca ledakan gudang amunisi TNI AD, Minggu (31/3/2024).

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Marlina (32), satu dari 85 eorang warga Desa Ciangsana, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor pilih mengungsi usai ada ledakan gudang amunisi TNI AD.

Marlina harus mengungsi dari rumahnya yang berjarak hanya 10 meter dari gudang amunisi yang meledak.

Marlina mengatakan, saat terjadi ledakan, ia bersama keluarganya hendak berbuka puasa.

Namun ledakan kedua yang lebih besar daripada yang pertama membuatnya ketakutan.

Baca juga: 4 Kesaksian Warga soal Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya, Ada yang Nyaris Tertembus Proyektil

Marlina memilih untuk kabur, sehingga keluarganya tidak bisa berbuka puasa.

"Kejadiannya kan ledakan pertama kecil sebelum Maghrib dikira tuh petir, ledakan kedua lumayan besar itu setelah adzan Maghrib terus pegawai tuh pada nyuruh warganya keluar rumah.

Nah warga udah keluar rumah ada ledakan lagi kencang langsung evakuasi keluar kampung, itu abis Maghrib," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Minggu (31/3/2024).

Marlina kabur saat mendengar ledakan ketiga, yang menurutnya lebih besar dari yang pertama dan kedua.

Meskipun ledakan tersebut terjadi hingga tiga kali, Marlina tidak melihat benda-benda yang berkaitan dengan senjata atau sejenisnya.

Namun, karena rumahnya dekat dengan lokasi kejadian, Marlina harus meninggalkan kediamannya.

Ia mengungsi bersama keluarganya tanpa bisa membawa banyak barang.

"Waktu itu si pokoknya yang kepikiran selamet aja dulu gitu, nggak kepikiran apa yang harus dibawa, ngungsi sama suami, ibu, ada adik, ada anak dua umur 13 tahun sama 19 bulan," ungkapnya.

Di tempat pengungsian, Marlina mengaku tidak bisa tidur karena anaknya yang paling kecil terus meminta pulang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini