Diketahui, Neneng tinggal bersama putri dan kerabatanya di kontrakan kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Sehari-hari, Neneng jarang bergaul dan tidak bekerja.
Ia juga sempat membantu putrinya menggugurkan kandungan.
Namun, HR melahirkan di rumahnya pada 16 April 2024 lalu.
Keterangan Ketua RT
Ketua RT tempat Neneng dan HR tinggal, Nurali membeberkan tindakan Neneng dan HR melakukan aborsi membuat warganya terkejut karena selama ini mereka tak mengetahui korban hamil.
Pasalnya selama tinggal di wilayah Kecamatan Duren Sawit, baik pengurus lingkungan maupun warga tidak pernah melihat adanya laki-laki tak dikenal berkunjung.
"Saya enggak pernah lihat, kayaknya (pacar HR) enggak pernah ke situ. Kalau anaknya bu Neneng satu saja, HR saja," kata Nurali saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Selasa (21/5/2024).
Menurutnya beberapa bulan sebelum kejadian warga sekitar juga tidak melihat adanya perubahan secara fisik ketika HR yang mengindikasikan bahwa HR sedang mengandung.
Sehari-harinya HR hanya menjalani rutinitas seperti biasa sebagai siswi sekolah menengah atas (SMA) yang tinggal bersama ibu, dan sejumlah kerabat lain dalam satu rumah.
"Ada enam jiwa yang tinggal (di rumah Neneng). Anaknya (HR) masih sekolah. Kalau Neneng enggak bekerja, dibantu sama keluarga. Dia jarang bergaul dengan lingkungan," ujarnya.
Kini Neneng sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, ia terancam pidana paling lama 15 tahun atau denda paling banyak Rp 3 miliar.