News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Penjual Kopi Gerobak Kekinian: Berawal Kena PHK saat Pandemi Bangkit Demi Anak Istri

Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rizal saat menjajakan kopi gerobak keliling kekinian di Taman Literasi, Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2024). 

Laporan Wilhelmina Fitriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan ini masyarakat sedang menggandrungi kopi gerobak keliling kekinian.

Bisnis kopi gerobak keliling kekinian ini dijalani oleh beberapa brand ternama yang sudah mengimplementasikan konsep mirip gaya penjualan 'Susu Murni Nasional. Beberapa brand tersebut di antaranya Kopi Jago, Janji Jiwa, Haus, Xi Bo Ba, dan masih banyak lagi.

Gaya berjualan kopi keliling kekinian tersebut memang banyak menyerap tenaga kerja.

Salah satu pedagang kopi gerobak keliling bernama Rizal yang ditemui di Jakarta mengatakan dirinya memilih profesi tersebut lantaran dirinya yang kena PHK massal dampak dari pandemi covid-19 lalu.

Rizal sebelumnya bekerja di perusahaan swasta ternama.

Namun, nasib berkata lain, ia kena PHK dan harus terus menafkahi anak dan istrinya. Ia pun mencoba mengadu nasib menjadi penjual kopi gerobak keliling kekinian.

"Saya sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan swasta lalu kena PHK massal akibat dampak pandemi. Saya melihat ini sebagai kesempatan untuk memulai usaha dengan risiko yang lebih rendah dan fleksibilitas waktu yang lebih besar," ujarnya saat ditemui Tribun, Rabu (11/9/2024).

Baca juga: Cerita Tukang Cat Duco di Jalan Kramat, Kerap Kucing-kucingan dengan Anggota Dishub

Pendapatan Rizal menjadi penjual kopi gerobak keliling kekinian terbilang cukup lumayan. Dalam sehari ia bisa mengantongi hingga Rp 700 ribu.

"Pendapatan ini bergantung pada lokasi dan cuaca. Pada hari-hari ramai, seperti akhir pekan, kami bisa menjual hingga 80 cangkir kopi," ujar Rizal.

Sehari-hari, Rizal berjualan di sekitar kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Dalam menghadapi kekhawatiran mengenai persaingan dengan warung kopi dan kafe, Rizal mengatakan bahwa ia tidak merasa terancam.

"Kami justru berusaha melengkapi pasar kopi yang ada. Kopi dorong menawarkan kemudahan akses dan harga yang lebih terjangkau untuk pelanggan yang mungkin tidak sempat mengunjungi kafe atau warung," jelasnya.

Baca juga: Sosok Bogel, Maling Ponsel Striker Timnas Indonesia Dimas Drajad Ternyata Residivis di CFD

Ia juga menekankan, mereka berkomitmen untuk menjaga kualitas produk dan memberikan informasi nutrisi yang jelas kepada pelanggan.

Terkait isu kesehatan, khususnya tentang risiko diabetes, penjual kopi Jago ini mengakui adanya perhatian terhadap hal tersebut.

Namun, ia menegaskan produknya tetap mengutamakan kesehatan konsumen.

“Kami menyediakan opsi gula rendah dan alternatif lainnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang lebih sadar kesehatan. Kami ingin memastikan bahwa produk kami tidak hanya nikmat tetapi juga bisa dinikmati tanpa kekhawatiran,” ujarnya.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini