Namun, pengemudi Pajero mengatakan, dia sudah berada di jalur yang benar dan kondisi lalu lintas juga tidak sedang padat.
"Pelaku menggunakan mobil berada di bahu jalan dan korban berada di jalur yang benar. Karena pelaku mau nyalip tidak bisa akhirnya pelaku emosi dan mengeluarkan senjata api," jelas Jarno, dikutip dari TribunJateng.com.
Korban juga mengaku, ia memang sempat mendengar klakson berulang kali, tapi tidak tahu sumbernya dari mana karena merasa dirinya sudah berada di jalur yang benar, sehingga ia mengabaikannya.
Ternyata, bunyi klakson itu berasal dari mobil warna putih milik SW yang ingin menyalipnya dari bahu jalan sebelah kiri.
Setelah itu, disusul bunyi letupan peluru.
"Dia kayak tidak terima, akhirnya dia mengeluarkan pistol itu saya tidak tahu, setahu saya cuma kedengaran dor, dor, gitu, kaget kan, saya kira airsoftgun, ya udah saya jalan aja."
"Jalan itu masih ditembak lagi, dor, dor, dor," kata D kepada wartawan di Polres Demak, Kamis malam, dilansir Kompas.com.
Saat itu, korban mengaku ketakutan, tapi beruntungnya, D menemukan pos polisi di Simpang Tiga Trengguli.
Saat di pos polisi itu, D melaporkan kejadian yang telah menimpanya tersebut.
"Terus akhirnya posisi pelaku ada di belakang, saya tidak mau turun, takut saya. Akhirnya ketemulah pos polisi, saya tahu di situ ada pos polisi, saya akhirnya laporan. Akhirnya dari pihak polisi langsung bertindak cepat," ungkapnya.
Akibat peristiwa yang terjadi itu, ban mobil korban mengalami pecah karena ditembak dua kali oleh pelaku.
"Iya sempat melakukan penembakan dua kali, mengenai ban depan dan belakang sampai bocor," tutur Jarno.
Usai menembak, kata Jarno, pelaku langsung kabur.
Namun, polisi berhasil mengamankan SW setelah dikejar sampai Kabupaten Kudus.
"Iya sempat kabur dari wilayah Polsek Karanganyar dilakukan pengejaran tertangkap di Kudus," kata Jarno.