Pelaku membawa sebilah pisau dapur yang sempat dikalungkan ke leher korban.
“Itu alasannya untuk anaknya biar tidak nangis alasannya,” papar Nurma.
Polisi membenarkan pelaku dengan orang tua korban sudah mengenal selama dua bulan.
Baca juga: Polisi: Pelaku Nekat Sandera Bocah Tujuh Tahun di Pospol Pasar Minggu karena Pengaruh Sabu
3. Pelaku Positif Sabu
Polisi menyebut pelaku merupakan teman bisnis dari bapak dari korban.
Korban hanya dijadikan tameng oleh pelaku.
“Motifnya sebetulnya dia hanya menjadikan anak ini sebagai tameng. Karena dia memakai sabu, sudah diperiksa, dia positif pakai sabu,” tuturnya.
Nurma menuturkan bahwa pelaku sedang halusinasi dikejar orang.
“Jadi dia berhalusinasinya bahwa dia itu dikejar orang. Tapi kalau dia lihat ada anak kecil, dia tidak jadi dikejar orang. Itu halusinasinya,” paparnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary mengatakan perisitiwa penyanderaan di Pos Pol Pasar Minggu dapat diselesaikan berkat kerjasama petugas di lapangan.
“Petugas (Polsek Pasar Minggu, Sat Lantas, Koramil Pasar Minggu dan TNI AL) mengimbau secara persuasif kepada warga dan pengguna jalan untuk menjaga jarak dari TKP,” katanya.
Namun pelaku penyandera tetap mengancam dengan membawa senjata tajam dan menyandera seorang anak kecil didalam TKP.
Kemudian oleh petugas ditawarkan keinginannya kepada pelaku penyandera meminta dijemput dengan KR4.
Selanjutnya keinginan pelaku penyandera dikabulkan.
“Sekitar pukul 10.43 WIB disiapkan 1 unit KR4 sedan warna hitam dengan No Pol Plat Dinas Mabes TNI 84006-00 kemudian dilanjutkan membujuk Pelaku penyandera untuk menuruti sesuai permintaannya, sekitar pukul 10.54 WIB,” tutur Ade Ary.