"Dia gak punya ayah, udah meninggal ayahnya. Meninggal katanya karena sakit," ujar dia lagi.
Dihantam Tabung Gas Melon, Ibu Aipda Nikson Teriak Minta Tolong
Seorang warga Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, memberi kesaksian tentang peristiwa tragis tersebut.
Warga bernama Junaedi itu mengaku sempat dengar suara teriakan minta tolong. Ia pun bergegas mencari sumber suara tersebut.
Rupanya teriakan minta tolong itu berasal dari warung berwarna kuning dengan rolling door hijau.
Ketika melihat ada yang tidak beres, Junaedi pun memberanikan diri untuk mendekat ke sumber suara di seberang jalan.
Namun ia sangat terkejut ketika melihat korban sudah tergeletak di lantai. Ia tak berani untuk lebih dekat lagi.
"Pas saya lihat udah ada ibu itu (berdarah), saya enggak masuk, kejadian pasti saya enggak tahu. Pas anaknya pergi, saya lihat (korban) di dalam warung," ungkapnya.
Sempat Cekcok
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu mengatakan, peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu malam, 1 Desember 2024, di warung milik korban.
Pelaku dan korban sempat terlibat cekcok, yang terjadi ketika Nikson pulang ke rumah.
"Dia pulang ke sini (Cileungsi) karena tinggal sama orangtuanya, ada sedikit cekcok, sehingga orangtuanya dilakukan penganiayaan," ucap Rio kepada wartawan di Mapolres Bogor, Cibinong, Senin (2/12/2024).
Baca juga: Usai Bunuh Ibu Kandung Pakai Tabung Gas Melon, Aipda Nikson Lanjut Buat Onar di Kedai Kopi
Dalam peristiwa tersebut, Nikson mendorong ibunya hingga terjatuh ke lantai.
Tak sampai di situ, Nikson mengambil tabung gas elpiji 3 kg dan menghantamkannya ke kepala ibunya sebanyak 3 kali.