TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Mindo Rosalina Manulang, terpidana kasus sekaligus saksi kunci kasus suap Wisma Atlet, belum berencana mempolisikan orang yang telah mengancamnya. Pasalnya, saat ini sudah cukup baginya untuk menyerahkan semua kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Demikian disampaikan Pengacara Rosa, Mohamad Iskandar, saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (15/1/2012).
"Saya fikir tidak perlu karena ibu Rosa sudah mendapat perlindungan saat ini," ujar Iskandar.
Lebih lanjut, Iskandar berharap kliennya tidak mengalami bentuk ancaman dari pihak manapun. Karena keberadaan kliennya sangatlah penting untuk mengungkap kasus tersebut.
"Ya mudah-mudahan dapat ibu (Rosa) dapat terjaga dengan baik," harapnya.
Sebelumnya, Rosa mengungkapkan telah mendapat ancaman dari beberapa orang yang berkepentingan pada kesaksiannya dalam kasus korupsi Wisma Atlet. Ancaman tersebut, kata Rosa datang dari kubu terdakwa M. Nazaruddin.
Seperti diketahui, Rosa terpaksa diinapkan di KPK lantaran dirinya telah mendapatkan ancaman pembunuhan dari pihak luar Rutan Pondok Bambu. Rosa mengaku telah tiga kali didatangi orang yang tidak dikenalnya untuk menandatangani sebuah dokumen yang berisi pencabutan keterangan Berita Acara Pemeriksaan saksi terkait kasus Wisma Atlet.
"Inisialnya, HS dan AAN pada tanggal 26 Desember 2011, NSR dan AAN pada tanggal 30 Januari, dan tanggal 3 Januari 2012 yaitu HYS dan AAN," ujar Pengacara Rosa, Mohamad Iskandar sesuai cerita Rosalina.