TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan, Polri kembali ditantang untuk menyelidiki dan mengungkap para pelaku pembantaian di Lapas Kelas II B, Cebongan, Sleman pada Sabtu (23/3/2013) dini hari.
"Saya sarankan agar Polri membangun sinergi dengan Kemenkum-HAM," ujar politisi Partai Golkar kepada Tribunnews.com di Jakarta, Minggu (24/3/2013).
Selain itu, lanjutnya, sikap dan instruksi presiden dalam merespons pembantaian, akan menjadi daya gedor tersendiri. Sangat penting jika presiden memerintahkan sinergi antar-institusi yang lebih luas, untuk menyelidiki tragedi pembantaian Sleman.
"Artinya, tak sekadar melibatkan Polri dan Kemenkum-HAM," imbuh Bambang.
Bambang mendesak agar negara dan semua perangkat hukumnya tidak lemah, dalam menyikapi tragedi pembantaian di Lapas Cebongan. Sebab, taruhannya bukan hanya citra negara di panggung pergaualan antar-bangsa, melainkan juga kadar kepercayaan rakyat terhadap penyelenggara negara.
"Jika rakyat sampai pada kesimpulan bahwa negara lemah menyikapi tragedi pembantaian itu, keadaan bisa menjadi semakin tak terkendali," tuturnya.
Bambang menyarankan, identitas para penyerbu Lapas Cebongan jangan dijadikan isu utama. Siapa pun pelakunya, harus ditindak sesuai hukum. Sanksi yang berat diperlukan agar muncul efek jera. (*)
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 116 : Menemukan Arti Kosakata dengan KBBI
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Hal 101: Apa arti kosakata 'Mantra' dengan menggunakan KBBI?