News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Ekslusif Jakarta

Maimanah Umar Belajar dari Ceu Popong

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua MPR RI yang baru, Zulkifli Hasan (tengah) menunjukkan palu persidangan bersama para Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (kiri), Mahyuddin (tiga kanan), EE Mangindaan (kanan), Oesman Sapta Odang (dua kanan) dan pimpinan sementara MPR RI, Maymanah Umar (tiga kiri) dan Rizky Pratama (dua kiri) usai pelantikan pimpinan MPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2014). Paket dengan ketua Zulkifli Hasan yang diusung Koalisi Merah Putih akhirnya mengalahkan paket dengan ketua Oesman Sapta yang diusung Koalisi Indonesia Hebat melalui proses voting yang digelar anggota MPR. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

"Saya juga dipercaya oleh masyarakat Riau di banyak organisasi kemasyarakatan, semua itu berjalan dengan baik. Nggak ada masalah yang menyusahkan pikiran. Sebenarnya, masalah-masalah itu kita buat sendiri, masalah datang. Kalau masalah tidak kita buat, insya Allah nggaka ada masalah," ujarnya.

Selain itu, Maimanah juga telah empat periode menjadi anggota DPRD Provinsi Riau (1977-1982, 1982-1987, 1992-1997, 1997-1998) dan tiga periode menjadi anggota DPD (2004-2009, 2009-2014, 2014-sekarang).

Di luar karier politik, Maimanah adalah dosen di IAIN Pekanbaru. Saat menjadi anggota DPD periode lalu, pada April 2012, Maimanah mendapat gelar doktor studi Hukum Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Pekanbaru. Saat itu, ia berusia 75 tahun.

Memimpin Sidang Paripurna MPR merupakan pengalaman bagi Maimanah yang sudah empat periode menjadi anggota DPRD dan tiga periode menjadi anggota DPD. Tugas itu meninggalkan kesan pada Mainamah, khususnya pada padatnya jadwal rapat.

"Waktunya sangat padat. Sebelum Sidang Paripurna, saya memimpin sidang gabungan," kata Maimanah.

Maimanah tidak merasa minder kendati berhadapan dengan ketua umum partai hingga orang partai yang baru melepas jabatan menteri, pada saat memimpin rapatĀ  gabungan DPR dan DPR serta sidang MPR.

"Mereka orang-orang hebat, pemikiran dan pendapatnya bagus-bagus. Tetapi saya merasa, 'kok, semuanya mendukung dan membantu saya? Jadi, ada kalanya satu pertanyaan (jawabannya) dibantu oleh anggota yang lain," ujarnya.

"Saya katakan, terima kasih sekali kepada pimpinan partai dan fraksi-fraksi di DPR. Saya merasakan tidak ada kubu-kubu saat saya memimpin rapat. Semuanya membantu saya," imbuhnya.

Meski begitu, Maimanah mengaku ada beberapa anggota DPR yang juga petinggi partai yang 'ngotot' merubah aturan sidang. Beruntung, Maimanah bisa meredam sikap ngotot anggota DPR tersebut.

"Ada yang ngotot, mereka meminta merubah tata tertib karena berlawanan dengan Undang-undang MD3. Saya jawab, boleh tatib diubah, tapi waktunya bukan sekarang. Agenda sekarang menghadapi pemilihan pimpinan MPR," tuturnya.

"Itu tegas saya katakan, dan semua menerima. Jadi, perlu ada jalan keluar dari keinginan-keinginan mereka," ia menambahkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini