TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) akan mengawal proses seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga tahap akhir. Langkah ini dilakukan agar proses seleksi yang sedang digelar bisa menghasilkan calon-calon pimpinan KPK yang terbaik.
Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (Iluni FHUI), Melli Darsa mengatakan, pihaknya akan mengawal proses pemilihan komisioner dari komisi antikorupsi bebas dari pengaruh politik, uang atau pengaruh negatif lainnya.
"Ini merupakan komitmen Iluni FH UI pada upaya pemberantasan korupsi di Indonesia," kata Melli di Jakarta, Rabu (24/5). Melli mengatakan, Iluni FH UI akan ikut mengawal mulai dari tahap seleksi di panitia seleksi hingga uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di DPR.
Melli mengatakan, Iluni FH UI menyambut baik komposisi panitia seleksi (Pansel) yang dinilai terdiri dari orang-orang yang berkualifikasi tinggi. "Kami banyak menaruh harapan Pansel dapat melaksanakan tugasnya bebas dari campur tangan siapapun,” kata Melli.
Namun demikian, kata Melli, untuk mencari calon pimpinan KPK yang terbaik tidak cukup jika tugas itu hanya dibebankan pada Pansel. Menurutnya, pihak lain perlu ikut mengawal proses agar proses seleksinya dapat berjalan terbuka, jujur dan kredibel sehingga bisa menghasilkan calon terbaik.
"Iluni FH UI berpandangan bahwa proses yang kredibel akan memberikan pelajaran, pengalaman dan harapan berharga kepada semua pihak, khususnya masyarakat. Sebaliknya proses yang terkontaminasi kepentingan politik, golongan atau uang akan menciptakan kemarahan publik," ujarnya, mengingatkan.
Melli mengatakan, Iluni FH UI sebagai wadah para alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini berharap dari proses yang sedang berlangsung akan membentuk KPK yang kembali berani memberantas korupsi sambil menjunjung tinggi kebenaran, keadilan dan kepentingan rakyat.
“Iluni FH UI berencana untuk mengawal fit and proper test di DPR dari dekat. Kami juga membuka akses kepada para calon, media massa atau masyarakat untuk menyampaikan informasi aktifitas yang bisa mengganggu kualitas berjalannya dan hasil dari fit and proper test itu sendiri. Singkatnya, Iluni FH UI bersedia menjadi corong dari dan kepada masyarakat mengenai proses ini,” ujar Melli.
Terkait orang-orang yang sudah mendaftarkan diri untuk menjadi calon pimpinan KPK, kata Melli, Iluni FH UI mengucapkan selamat dan mengingatkan ke mereka agar berjuang dengan jujur dan mengutamakan integritas dan kompetensi.
Sejauh ini, lebih dari 230 orang telah mendaftarkan diri untuk menjadi calon pimpinan KPK. Dari semua mereka yang sudah mendaftar, panitia seleksi akan mengusulkan delapan nama ke Presiden Joko Widodo untuk selanjutnya diajukan ke DPR untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan.