Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, menilai bergabungnya PAN tidak menutup kemungkinan adanya perombakan kabinet jilid dua. Namun lebih penting dari itu adalah pemulihan ekonomi.
"Saya rasa kita tahu keadaan bangsa kita soal ekonomi sedang menghadapi tekanan. Jadi lebih baik fokus menyelesaikan persoalan ekonomi," kata Maruarar di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Pria yang akrab disapa Ara itu menuturkan, kewenangan untuk perombakan menteri adalah hak presiden. Menurut dia biarlah Presiden Jokowi yang menentukan apakah perlu adanya reshuffle atau tidak.
"Ikhlaskan saja Presiden Jokowi yang menentukan," sambung Ara.
Menurut Ara, jika ada pergantian menteri, Presiden perlu mendengarkan aspirasi masyarakat. Karenanya perlu tokoh berkualitas yang kompeten untuk menjadi menteri.
"Kayak Bu Risma (Tri Rismaharini) atau Kang Ridwan Kamil bisa diusulkan jadi menteri. Figurnya memberikan optimisme," tandasnya.