TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Aboebakar Alhabsyi mengatakan, sebelum pihaknya melakukan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test terhadap calon pimpinan KPK, maka terlebih dulu akan melakukan evaluasi kinerja panitia seleksi (Pansel).
Menurutnya, masih banyak catatan-catatan dari hasil kerja pansel saat menghasilkan delapan nama capim KPK.
"Masih banyak catatan-catatan pansel dari kami. Seperti proses pemilihan, penulisan dan juga CSO (Civil Society Organization)," kata Aboebakar di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Politikus PKS itu menuturkan, kalau kinerja pansel mulus tentu tidak ada hambatan untuk melakukan fit and proper test.
Menurutnya, Pansel harus dapat menjelaskan mengapa memilih delapan nama capim KPK.
"Kalau saya lihat sinyalnya pansel banyak negatifnya. Jadi sangat mungkin (ditolak capim KPK)," katanya.
Dirinya juga mempertanyakan mengapa pansel mulai dari ketua hingga anggotanya adalah wanita.
Padahal menurutnya, akan menjadi lemah jika semua panselnya wanita.
"Kalau saya lihat dan tidak mengerti mengapa wanita semua. Itu lemah menurut saya," katanya.