TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu akan membentuk pasukan untuk meringkus Bahrun Naim, otak di balik aksi teror di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1/2016) lalu.
Kementerian Pertahanan mengurusi teroris yang besar.
Untuk aksi teror yang memakan korban 33 orang termasuk menewaskan dua orang warga sipil, kata Ryamizard, itu bukan urusan Kementerian Pertahanan.
"Kalau masih kecil seperti kemarin, pakai bom rakitan, itu masih Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat)," ujar Ryamizard di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/1/2016).
Pihak Kepolisian dibantu Badan Intelijen Negara (BIN) telah mencari otak dibalik aksi teror tersebut, yang diduga adalah Bahrun Naim.
Kementerian juga akan membentuk unit-unit yang dikontrol langsung oleh Ryamizard.
"Sekarang mereka sudah mencari (Bahrun Naim), Polisi, BIN juga. Kemhan akan membentuk unit-unit. Saya akan mengontrol. Teroris kalau sudah membesar, itu urusan Kemhan," imbuhnya.
Sebelumnya, aksi teror di Sarinah terjadi pada Kamis (14/1/2016) siang. Aksi teror dimulai setelah satu dari dua orang teroris meledakkan bom rakitan yang dibawa dalam tas ransel di dalam Cafe Starbucks Sarinah sekitar pukul 10.50.
Enam ledakan terjadi pada aksi teror tersebut. Tujuh orang tewas, lima di antaranya teroris, sedangkan dua lainnya warga sipil. Selama setengah jam, para teroris selain menggunakan peledak, juga melakukan serangan langsung terhadap polisi menggunakan senjata api.